LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Sekitar 25 % rumah tangga di Labuan Bajo ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) belum jadi pelanggan air bersih yang diurus pemerintah setempat melalu Perusahan Umum Daerah (Perumda) Wae Mbeliling, selebihnya sudah melanggan.
Demikian Aurelius Endo, Direktur Perumda Wae Mbeliling Mabar, NTT kepada Florespos.net di Labuan Bajo baru-baru ini. Perumda Wae Mbeliling sebelumnya bernama Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling.
Menurut Endo, 25 persen tersebut belum menjadi pelanggan, antara lain karena belum terlintas pipa perusahan yang ia pimpin, dan kelak itu akan menjadi target perluasan jaringan Perumda Wae Mbeliling.
Pihak Perumda Wae Mbeliling belum memperluas jaringan ke lokasi-lokasi tersebut di antaranya karena jarak antara rumah warga yang satu dengan yang lain cukup jauh, 150 meter atau 200 meter.
Terhadap hal-hal yang demikian, manakala ada permintaan warga setempat yang ingin menjadi pelanggan tentu Perumda Wae Mbeliling sulit untuk menolaknya. Sebab perusahan itu hadir dengan dua misi, bisnis dan juga sebagai pemerintah.
Dari sisi pemerintahan, Perumda Wae Mbeliling perlu memenuhi permintaan menjadi pelanggan karena itu menyangkut hak dasar rakyat yang wajib dipenuhi oleh negara/pemerintah, walau dari sisi bisnisnya rugi.
Untuk itu harus ada jalan keluar. Win-win solution yakni antara PDAM Wae Mbeliling dan calon pelanggan perlu duduk bersama, urun rembuk. Hasil kesepakatan, seperempat material ditanggung masyarakat calon pelanggan dan sisanya ditanggung oleh PDAM. Kesepakatan itu tidak diganggu gugat dikemudian hari dan kuasa penuh di Perumda Wae Mbeliling.
“Selama ini kita terapkan begitu di pemukiman-pemikiman yang jarang penduduk di Labuan Bajo yang ingin melanggan PDAM dan berhasil,” ungkap Endo.
Lanjut Endo, jumlah pelanggan Perumda Wae Mbeliling per Juni 2024 yakni 9.507 dari akhir per Desember 2023 sebanyak 9.215 atau bertambah 333 pelanggan baru. Rinciannya, Januari tambah 50 pelanggan, Pebruari 49, Maret 49, April 39, Mei 77, dan Juni 69.
Dengan demikian, ungkap Endo, pertumbuhan pelanggan selama semester pertama 2024 hingga akhir Juni 2024 yakni 3,61 %.
Namun, demikian Endo, selama semester pertama 2024, Januari- Juni 2024, ada juga pelanggan aktif yang diputuskan sementara lantaran penumpukan piutang.
Pelanggan menunggak tersebut sebanyak185, sambung kembali usai melunasi utang yakni 115. Sehingga masih tersisa sekitar 61 pelanggan yang belum melunasi utangnya dan masih diputuskan sementara status kepelangganannya. Mereka menunggak lebih dari 3 bulan.
“Perumda Wae Mbeliling ambil tindakan ini supaya ada efek jera, ini aturan, ungkap Endo.
Endo menambah, pelanggan pada perusahan yang dia pimpin itu dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan, pelayanan airnya juga naik. Ini menggambarkan potret baik, tutupnya. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando