LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi menjadi rantai pasok kemajuan/kebutuhan ekonomi di daratan Flores. Potensinya menjanjikan, di antaranya sektor pertanian, antara lain sayur dan buah.
Demikian Fransiskus Saverius Teguh, Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) saat beraudensi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo di Mbay pada 15 Maret 2024 lalu.
Kata Frans Teguh, melihat potensi kolaborasi dalam pembangunan dan pengembangan Nagekeo dan Flores umumnya, program strategis pembangunan infrastruktur dan aktivasi yang dilakukan Nagekeo nantinya akan dapat diintervensi oleh Pemerintah Pusat.
“Kami akan mengawal ITMP Labuan Bajo yang dalam rancangannya tidak hanya berlokus di Labuan bajo, juga di seluruh daratan Flores. Dengan begitu seluruh Flores memiliki justifikasi intervensi Pemerintah Pusat,” ujar Frans Teguh.
Dilanjutkan, bahwa rantai pasok makanan menjadi salah satu bukti nyata hilirisasi produk pertanian untuk mengakomodasi tingginya kebutuhan bahan baku di Labuan Bajo.
Dan sehubungan dengan hal itu, Nagekeo sebagai salah satu kabupaten di Pulau Flores yang memiliki potensi pengembangan pariwisata dan ekonomi untuk daratan yang juga disebut Nusa Bunga tersebut (Flores).
“Nagekeo memiliki potensi sayur dan buah-buahan yang bagus, dan baiknya disiapkan rumah potong di Nagekeo agar lebih memaksimalkan potensi peternakan setempat Nagekeo,” beber Frans Teguh yang merangkap Staf Ahli Menparekraf RI Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi pada Kemenparekraf RI itu.
Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo, dalam pertemuan itu mengatakan, slogan kabupatennya yakni “*Hearth of Flores*”, memiliki misi pengembangan untuk menjadikan Nagekeo pusat layanan, bukan hanya bagi masyarakat Nagekeo namun untuk seluruh masyarakat Flores.
Secara geografis Nagekeo berada tepat di jantung pulau Flores, yang memungkinkan kemudahan akses menuju barat dan timur Nusa Bunga. Visi pelayanan terintegrasi seluruh Flores yang dicanang Nagekeo terkait erat dengan penciptaan pusat perkebunan, peternakan dan pembelajaran bagi seluruh Flores.
Disampaikan pula, Nagekeo memiliki potensi utama yaitu perkebunan, pembangunan Bandar Udara berskala besar, pengelolaan destinasi wisata dalam mendukung perkembangan sektor pariwisata maupun sektor ekonomi di pulau Flores.
Masih Penjabat Bupati Raimundus, pihaknya menyadari bahwa perlu adanya intervensi bersama dan kerja kolektif para pengambil kebijakan untuk menggenjot perkembangan ekonomi Flores. Nagekeo sebagai penghasil sayur, buah dan beras.
Ini memungkinkan Nagekeo salah satu penyokong utama ketersediaan rantai pasok kebutuhan kepariwisataan Labuan Bajo.
Nagekeo sedang dalam tahapan perencanaan pengembangan Bandar Udara, ini akan jadi bandara konektivitas utama Flores, ujar Penjabat Bupati Raimundus.
Ditambah Penjabat Bupati Raimundus, pariwisata bukan hanya faktor utama, juga jadi added value, dibutuhkan strategi baru dalam melihat pariwisata dan sektor lainnya disinkronisasikan agar dapat memberikan dampak bagi pembangunan pariwisata di Nagekeo, katanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Nagekeo, Kepala Bappeda Nagekeo, Sekretaris BKD Nageke,o dan Ketua DPRD Nagekeo. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando