BORONG, FLORESPOS.net – Sebagian besar wilayah Kabupaten Manggarai Timur mengalami bencana alam akibat tingginya intensitas curah hujan dan angin kencang, disertai gelombang pasang,. Warga diminta untuk selalu waspada karena cuaca ekstrem masih belum reda.
Penjabat Bupati Manggarai Timur, Boni Hasudungan di Borong Kamis (14/3/2024) menyebutkan, akibat perubahan iklim, baik akibat kekeringan maupun meningkatnya curah hujan yang tinggi membuat tanaman pertanian masyarakat mengalami kerusakan. Hampir satu Minggu terakhir memantau perkembangan cuaca di wilayahnya dan begitu banyak laporan mengenai tanah longsor, banjir dan peristiwa alam lainnya.
Dia mengatakan, di beberapa titik telah menyerahkan bantuan darurat, di antaranya setengah ton beras, mie instan, air mineral, selimut, kain dan pakaian layak pakai kepada masyarakat terdampak di Kecamatan Lamba Leda Utara, yang sedang mengungsi.
Di kecamatan Lamba Leda Utara dan Sambi Rampas, pihaknya sudah memberikan arahan, agar segera melakukan konsolidasi dengan seluruh kepala desa di wilayah tersebut, untuk menyiapkan sejumlah langkah yang diperlukan, dalam mengantisipasi potensi ancaman yang terjadi hingga Sabtu,(16/3/2024).
“Sesuai informasi BMKG, kita harus tetap waspada, terhadap potensi ancaman banjir rob dan longsor. Kepada nelayan di wilayah pesisir untuk tidak melaut. Dan masyarakat di pegunungan, untuk tetap mewaspadai ancaman longsor, ” ujar Boni Hasudungan.
Bencana alam yang terjadi, tentu akan memberikan dampak diseluruh sektor, baik ekonomi, sosial, kesehatan hingga budaya.
Sesuai data yang di peroleh Florespos.net, Rabu (13/3/2023), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika BMKG Kupang, NTT, telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem dan banjir rob yang diprediksi akan melanda pesisir Utara pulau Flores, curah hujan dan angin kencang, diprediksi akan terjadi hingga Sabtu ( 16/03/2024), dan mengakibatkan gelombang laut dengan kategori sedang hingga tinggi yang disertai gelombang pasang dan banjir rob.*
Penulis:Albert Harianto/Editor: Anton Harus