RUTENG, FLORESPOS.net-Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kecamatan Wae Rii, Bupati Hery Nabit, menyempatkan diri mendatangi SDN Wade di Desa Wae Rii, Manggarai, Flores, NTT, Jumat (2/2/2024).
Bupati Hery Nabit ketika bertemu dengan para siswa banyak memberikan motivasi. Salah satunya tentang keharusan berbahasa Indonesia di lingkungan sekolah baik siswa, guru, dan pegawai sekolah.
Dalam dialog, Bupati Hery meminta siswa kesanggupan untuk menggunakan bahasa resmi negara itu di lingkungan sekolah. Malah, kalau guru memberi pertanyaan dalam bahasa Manggarai, siswa tidak usah menjawab.
Selain itu, Bupati Hery Nabit sempat menanyakan per kelas tentang kemampuan dalam hal membaca, menulis, dan menghitung serta kebisaan berdoa.
Malah, Bupati sempat meminta dua siswa untuk menghitung perkalian secara lisan.
“Saya minta kamu semua untuk tidak saja tahu, baca, tulis dan hitung, juga harus fasih berbahasa Indonesia,” katanya.
Bupati Hery mengatakan, di lingkungan sekolah semua harus menggunakan bahasa Indonesia. Tidak boleh berbahasa Manggarai.
Kalau guru mengajukkan pertanyaan dalam bahasa Manggarai, siswa tidak usah jawab. Sebaliknya siswa kelas satu sekalipun harus bertanya dalam bahasa Indonesia.
Kalau salah tidak apa-apa, tetapi itu harus segera diperbaiki. Yang benar harus diapresiasi.
Mengapa harus berbahasa Indonesia? Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara. Karena itu, semua warga wajib tahu dan bisa.
Kalau orang Manggarai ke daerah lain, maka bahasa Indonesia yang digunakan, bukan bahasa Manggarai.
Bahasa ilmu juga semua menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Manggarai.
Pertemuan dengan para siswa dilakukan usai Bupati Hery didampingi Kepala SDN Wade, Maksimus Jedaru melihat dari dekat sejumlah ruang kelas, ruang UKS, MCK, dan ruang laboratorium yang dibangun tahun lalu.
Kasek Maksi Jedaru mengatakan, tahun lalu, sekolah ini dapat bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah dari pemerintah.
“Anggarannya mungkin Rp 1 miliar lebih. Dan, semua sudah rampung dan sudah bisa digunakan,” katanya.
Sedangkan dalam sapaan adat kepada Bupati, sekolah itu menyatakan terimakasih ke pemerintah karena telah menjawab kebutuhan vital di sekolah.
Dan, juga terungkap harapan akan kebutuhan pengamanan sekolah sehingga aset yang ada tetap terjaga dengan baik. *
Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando