RUTENG, FLORESPOS.net – Banyak seruan para pemimpin gereja Indonesia untuk umatnya dalam pesan Natal 2023 untuk diperhatikan.
Salah satunya seruan tegas berkaitan dengan Pemilu 2024, yakni menolak politik identitas dan politik uang.
Dalam kopian pesan Natal Oikumene yang dikeluarkan Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), per 13 November 2023, para pemimpin gereja menyatakan bahwa dengan berpegang pada prinsip Allah harus dimuliakan.
“Maka, politik identitas dan politik uang bukan pilihan politik umat Kristiani,”tulis para pemimpin gereja itu.
Lalu, kita menolak juga politik kekuasaan yang menghalalkan segala cara, termasuk mengorbankan rakyat dan yang merendahkan martabat luhur kehidupan.
Semangat Natal, kiranya menggerakkan umat Kristiani untuk terlihat secara aktif dalam menata kehidupan berbangsa yang lebih bermartabat demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
Karena itu, kita mendukung perjuangan politik yang mengusahakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Para pemimpin gereja itu juga menyatakan bahwa perayaan Natal 2023 bersamaan dengan persiapan Pemilu 2024 untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat.
“Perhelatan politik itu di samping melahirkan kegembiraan, juga tidak jarang menyisakan dampak negatif seperti konflik dan perpecahan di tengah masyarakat,”tulis para pemimpin gereja itu.
Untuk itu, kita perlu bijaksana dan dewasa dalam menyikapi pilihan politik yang berbeda-beda.
Dan, semua harus waspada terhadap penyebaran benih-benih kebencian yang dilakukan hanya untuk meraih kemenangan.
Menurut Rm. Manfred, pesan Natal Oikumene telah dikirim ke pelbagai keuskupan di Indonesia, termasuk untuk Keuskupan Ruteng. Pesannya perlu semua umat tahu.
“Semua harus tahu pesan-pesan para pemimpin gereja ini. Harap dibacakan pada setiap momen berkumpul umat,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus











