RUTENG, FLORESPOS.net – Pengerjaan proyek pada jalur jalan Nasional Ruteng-Reo di Manggarai, NTT, terus dikebut, belakangan ini. Progres terbaru, fisiknya telah mencapai 53 persen lebih.
Dihubungi wartawan, Sabtu (22/7/2023), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3. Jalan Nasional wilayah Manggarai, Djibrael Tuka Rohi mengatakan, pengerjaan fisik proyek sedang dalam tempoh tinggi sekarang ini. Karena itu, sudah pasti persentasenya terus naik seiring dengan realisasi fisiknya.
“Evaluasi kami terbaru, fisik proyek telah mencapai 53 persen. Realisasi itu sesuai dengan target yang diinginkan,” katanya.
Dikatakan, perkembangan fisik bisa dipastikan akan terus berubah dari hari ke hari karena kegiatan fisik sedang dalam tempoh tinggi.
Harapannya, tidak ada kendala lapangan serius atau besar yang mengganggu pengerjaan fisik proyek berbiaya dua puluhan miliar tersebut.
Menurutnya, pengerjaan sekarang ini dan hari-hari ke depan adalah item pengaman longsoran di wilayah Lous di Kecamatan Cibal dan Nggorang di Kecamatan Reok. Pekerja sedang fokus merampungkan pengamanan jalan dari longsoran.
Penanganan khusus pada titik longsor dan titik abrasi, demikian PPK Djibrael, menjadi perhatian demi mengamankan jalan dari bahaya yang mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan Nasional itu.
Dengan penanganan yang baik pada sejumlah titik itu, maka bisa dipastikan kondisi jalan terjaga ketika musim hujan tiba nantinya. Lalulintas pun tidak terganggu nantinya.
Sebelumnya, sopir travel, Erwin Nur mengatakan, sejauh ini lalu lintas jalan Ruteng-Reo, lancar saja. Pengaturan lalu lintas dilakukan begitu ada item kerja pada titik yang ada.
“Beberapa kali memang terjadi buka tutup kendaraan pada titik-titik yang dikerjakan. Tetapi, secara umumnya baik-baik saja,”katanya.
Proyek jalan Nasional Ruteng-Reo tahun 2023 ini seperti diberitakan media ini sebelumnya, menelan anggaran sebesar Rp 22 miliar. Anggaran itu dimanfaatkan untuk pengerjaan besar pada tiga titik longsor dan abrasi, dan lain-lainnya sepanjang jalur jalan Ruteng-Reo. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor:Anton Harus