LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Daerah Irigasi (DI) Lembor dan DI Nggorang di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, dipastikan istirahat total atau tidak tanam padi satu musim tanam (MT) ke depan.
Pasalnya, dua irigasi nasional ini sedang proses rehabilitasi menyeluruh. Perbaikan total dua irigasi ini bisa makan waktu sekitar 7 bulan, Juni-Desember 2023.
Dengan demikian persawahan di DI Nggorang, Kecamatan Komodo, dan DI Lembor mencakupi Kecamatan Lembor dan Lembor Selatan, baru akan mulai ditanami padi lagi Tahun 2024, pasca perbaikan total.
Baru-baru ini Kepala Bidang (Kabid) Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar, Ahmad Rudi, kepada media ini mengungkapkan, luas baku sawah (LBS) di seluruh Mabar 16.892.5 hektar (ha).
Sedangkan LBS yang masuk dalam proyek perbaikan jaringan irigasi mencakupi 3 kecamatan, yaitu Lembor 3.085.20 ha, Lembor Selatan 1.461.50 ha dan Komodo 1.669 ha.
Tahun 2023, demikian Rudi, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, telah dialokasikan anggaran perbaikan dua Daerah Irigasi di Mabar, yaitu irigasi Lembor dan Nggorang.
DI Lembor meliputi Sub DI Wae Kanta, – DI Raho Sub DI Wae Sesap dan Sub DI Wae Cewo di Kecamatan lembor Selatan, serta DI Nggorang Sub DI Wae Mese.
Luas sawah yang tidak tertanam karena proyek perbaikan jaringan irigasi DI Lembor Sub DI Wae Sesap, Sub DI Wae Kanta-Raho seluas 1.883 ha, Sub DI Wae Cewo di Kecamatan lembor Selatan seluas 700 ha dan DI Nggorang Sub DI Wae Mese seluas 688, 74 ha.
Saat ini, kata dia, tengah berlangsung pekerjaan perbaikan di lapangan. Dan sesuai kesepakatan bersama dua DI, yaitu DI Lembor dan DI Nggorang, tutup total sejak 1 Juni 2023 hingga akhir Desember 2023.
Maka aktivitas penanaman untuk MT I Oktober 2023 -Maret 2024 efektif dimulai Januari 2024, tutup Rudi.
Secara terpisah Kepala Dinas (Kadis) TPHP Mabar, Laurensius Halu, membenarkan perbaikan irigasi Lembor dan Nggorang. Kedua irigasi direhab karena kondisinya sudah rusak. Dampaknya sekitar 1 MT tidak tanam.
Tahun lalu memang ada rehab total igigasi di DI Lembor. Tetapi itu hanya beberapa Sub DI. Dan yang belum diperbaiki tahun lalu baru dapat jata perbaikan total tahun ini, 2023.
Khusus DI Nggorang, menurut Kadis Halu, Tahun 2023 ini baru Pemerintah Pusat melakukan perbaikan menyeluruh jaringan irigasinya sejak dibangun tahun 1980-an. Kalau DI Lembor sudah sebelumnya. Perbaikan ini juga sudah ada kesepakatan di tingkat bawah (petani) sebelumnya.
“Kita mesti bersyukur perbaikan ini oleh Pemerintah Pusat. Kalau tolak tunggu tahun depan, itu sama dengan tidak jadi. Sudah di tempat lain,” ujar Kadis Halu.
Kadis Halu tidak kawatir akan ketersedian padi/beras di Mabar selama DI Lembor dan Nggorang rebab total, karena kabupaten itu banyak sumber beras. Di antara lain persawahan Terang.
“Terang itu persawahan terluas kedua di Mabar setelah Lembor. Ketiga baru Nggorang,” katanya.
Tahun 2023 persawahan Terang, kata Kadis Halu, alami beberapa kali tanam-panen, termasuk yang sekarang dan beberapa waktu ke depan. Karena curah hujan 2023 di Terang dan sekitar cukup tinggi. Sehingga para petani setempat terus lakukan tanam panen.
Pasalnya pada kali-kali/sungai di dataran Terang hingga kini masih ada air, walau para petani setempt dibantu dengan mesin sedot air supaya air masuk ke petak-petak sawah. Terang dataran sawah tadah hujan, luas sekitar 2000 ha.
Di DI Lembor dan DI Nggorang juga saat ini ada sawah petani setempat yang sudah tumbuh tinggi. Dampak negatif rehab, bisa sekitar 1 MT sawah di DI Lembor dan DI Nggorang tidak tanam, tutup Kadis Halu.*
Penulis: Andre Durung / Editor: Wentho Eliando