MAUMERE, FLORESPOS.net- Sebanyak 3 atlet karate dari Shoto Kai Sikka yakni Elisabeth Febronensia Rodriques, Lorenso Daseto Rodriques dan Margareth Souchin Tiwa dipersiapkan untuk mengikuti seleksi mengikuti PON tahun 2027 di NTB dan NTT.
Dua atlet putri dan satu atlet putra ini saat ditemui Jumat (31/10/2025) mengakui selama tahun 2025 juga mengikuti berbagai turnamen atau kejuaraan baik tingkat provinsi, kejuaraan nasional bahkan tingkat Asia dan dunia.
Elisabeth Febronensia Rodriques sebelumnya sempat mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) NTT dimana dirinya bertanding di kelas kata beregu putri dan meraih medali emas sedangkan kelas kata perorangan putri juga meraih medali emas.
Setelah itu dirinya ikut Kejurda Forki Piala Gubernur NTT dan mendapat emas di kelas kata perorangan dan medali perunggu di kelas komite junior putri – 53 kilogram.
“Saya tidak bisa ikut ke PON Beladiri di Kudus karena usia belum genap 17 tahun dan masih junior. Saya sedang persiapan mengikuti pekan olahraga provinsi (Porprov) tahun 2026 dengan target meraih medali emas,” ucap Elisabeth.
Elisabeth mengakui sempat mengikuti kejuaraan Asia dan mendapat rangking 4 besar dimana saat lawan atlet Thailand dirinya kalah meskipun nilai sama-sama 6 namun atlet Thailand menang senshu karena menyerang duluan.
Dia mengatakan di kelas -53 kg junior hanya diikuti oleh beberapa atlet saja dan dirinya pun harus menjalani latihan sedikit lebih keras karena harus berhadapan dengan atlet-atlet tingkat dunia.
Ia menyebutkan selama kejuaraan Asia ini paling berat saat melawan atelt dari Vietnam sebab jam terbang mereka lebih tinggi dan merupakan atlet nasional yang selalu berlaga mewakili negaranya.
“Jam terbang saya pun kurang sehingga begitu terpilih saya harus berlatih lebih keras karena lawannya tangguh semua.Mereka jam terbang banyak dan selalu mengikuti kejuaraan.”
Elisabeth pun sempat juga mengikuti Kejurnas di Malang Provinsi Jawa Timur dimana dalam kejuaraan nasional ini dirinya pun berhasil meraih medali perak.
Semenara itu, Lorenso Daseto Rodriques menerangkan drinya harus mengikuti training center selama bulan Agustus sampai September 2025 untuk persiapan di Kejuaraan Dunia Karate yang berlangsung di Malaysia.
Lorenso menyebutkan, dirinya menyempatkan waktu mengikuti Kejurnas Karate Piala Panglima TNI pada akhir September 2025 di Balikpapan dan turun di kelas komite under 21 putra -60 kilogram dan menyabet medali emas.
“Setelah itu persiapan selama seminggu di Kupang lalu ke Malaysia.Di Malaysia saat kejuaraan dunia lawan pertama atlet dari India saya menang 8-0 dan pertandingan kedua lawan atlet Venesuela kalah 5-0, dua kali bertanding,” paparnya.
Lorenso mengaku saat kejuaraan dunia World Karate Federation (WKF) untuk mencari peringkat dunia tersebut dirinya mengaku bersyukur sebab bisa masuk peringkat 17 dunia.
Setelah itu dia pun mengikuti Kejurda Forki Piala Gubernur NTT dan meraih medali emas dan lolos ke PON Beladiri di Kudus Jawa Tengah.
Lawan pertamanya di Kudus berasal dari Sumatera Utara dan lawan kedua dari Yogyakarta dan dua-duanya dimenangi oleh Lorenso.
Lawan ketiga merupakan atlet dari Lampung dan dirinya kalah lalu setelah itu melawan atlet dari Kalimantan Timur dan dirinya pun kembali mengalami kekalahan sehingga hanya masuk peringkat 5 besar.
“Saya sedang persiapan untuk tahun depan mengikuti kejuaraan Piala Gubernur dan Porpov NTT untuk seleksi ke Pra PON tahun 2027 dan PON tahun 2028.Target saya meraih juara satu sehingga bisa mewakili NTT di PON. Minimal peringkat 5 besar sehingga bisa mewakili NTT di PON 2028 nanti,” ungkapnya.
Margareth Souchin Tiwa Kejurda Forki NTT tanggal 10 sampai 12 Oktober 2025 turun di kelas kata dan komite dimana di kelas kata perorangan putri meraih perunggu sementara di kelas komite mendapat medali perak.
Souchin mengaku untuk seleksi mengikuti PON Beladiri di Kudus dimana dirinya turun di kelas komite -50 kilogram putri dan masuk peringkat 7 besar.
Atlet dari NTT ada 5 orang dimana 4 orang berasal dari perguruan Shoto Kai NTT dan 1 orang dari Inkanas NTT dan yang lolos peringkat 10 besar hanya 2 atlet yakni Margareth Souchin Tiwa dan Lorenso Daseto Rodriques.
“Saya juga sedang mempersiapkan diri mengikuti Porprov NTT dan persiapan mengikuti seleksi PON 2028,” ucapnya.
Souchin mengaku pengalaman atlet dari luar NTT sangat baik, level mereka juga sangat tinggi dan merupakan atlet karate senior sementara dirinya baru turun di level senior.
Ia mengatakan memang ada rasa gugup namun ia berusaha sekuat tenaga dan awalnya tidak membayangkan dapat peringkat 7 besar karena banyak atlet-atlet hebat dari seluruh Indonesia ikut bertanding.
“Nanti atlet-atlet yang lolos seleksi di Porprov akan dipersiapkan mengikuti PON 2028 mendatang di Provinsi NTB dan NTT,” pungkasnya. *
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando











