Bincang Moderasi Beragama di Tanah San Juan: Menyalakan Terang dalam Keberagaman

- Jurnalis

Minggu, 19 Oktober 2025 - 09:21 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sabtu, 18 Oktober 2025, Paroki San Juan yang terletak di pusat Kota Larantuka, Keuskupan Larantuka, Nusa Tenggara Timur, menyelenggarakan seminar bertema moderasi beragama.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Paroki San Juan, dengan subtema “Moderasi Beragama dalam Masyarakat Multikultural di Wilayah Paroki San Juan Lebao Tengah”.

Seminar ini digelar sebagai respons atas dinamika sosial yang berkembang di wilayah paroki, yang kini dihuni oleh warga dengan latar belakang budaya dan agama yang beragam, baik penduduk asli maupun pendatang.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki San Juan, Fransiskus Resiona, didampingi Ketua Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Andreas Kewa Ama.

Baca Juga :  PUPR Nagekeo Anggarkan Rp 21 Miliar Lebih Bangun Jalan Dadiwuwu-Aeramo

Dalam sambutannya, Resiona menekankan bahwa moderasi beragama adalah langkah strategis untuk membangun sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama. Ia menyatakan bahwa pemahaman yang benar tentang iman orang lain akan melahirkan penghargaan yang tulus dan memperkuat ikatan sosial di tengah keberagaman.

Seminar ini menghadirkan pembicara lintas agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Flores Timur. Wakil Ketua FKUB, Ahmad Betan, menyampaikan pandangan Islam tentang moderasi beragama dan menyebut kegiatan ini sebagai “jalan penting” menuju harmoni kehidupan di Flores Timur.

Dari kalangan Protestan, hadir Pdt. Marthni Sarnita Jumiarti Balla-Benu, S.Si. Theol., sementara dari Hindu, I Made Budana turut berbagi perspektif. Ketiganya menyoroti pentingnya kasih, cinta, dan harmoni sebagai nilai universal dalam kehidupan beragama.

Baca Juga :  Dua Pekan Erupsi Lewotobi Laki-laki, 3.122 Warga Terdampak di 2 Posko Terserang 15 Jenis Penyakit

Anselmus DW Atasoge turut membingkai seluruh diskusi dalam tema Interfaith Sinodality, sebuah ajakan untuk berjalan bersama lintas iman demi membangun peradaban kemanusiaan.

Ia menawarkan dua pendekatan kerja sama lintas iman. Pertama, pendekatan fenomenologis, yaitu memahami agama lain dengan sikap apresiatif tanpa semangat penaklukan atau pengkafiran.

Pendekatan ini menolak falsifikasi keyakinan orang lain dan mendorong sikap sebagai pemerhati serta pendengar yang baik. Tujuannya adalah memahami dan menghargai keberagaman tanpa niat konversi.

Penulis : Ansel Atasoge

Berita Terkait

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur
Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional
Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC
Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan
Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris
Momen Hari Pahlawan, BRI Maumere dan Unipa Tanda Tangan MoU Peningkatan SDM
Perseftim Raih Poin Penuh, Pelatih Persim Sebut Faktor Cuaca Mempengaruhi Stamina Pemain
Rendy dan Erick Juara Umum Grass Track Bupati Sikka Cup Serie 1
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:35 WITA

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 November 2025 - 11:32 WITA

Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 10:45 WITA

Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC

Selasa, 11 November 2025 - 10:07 WITA

Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan

Selasa, 11 November 2025 - 09:59 WITA

Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 Nov 2025 - 13:35 WITA