MAUMERE, FLORESPOS.net-Dinas Pertanian Kabupaten Sikka bersama Kodim 1603 Sikka mengikuti kegiatan peletakan batu pertama pembangunan saluran irigasi tersier di Desa Mamai, Kecamatan Talibura.
Pembangunan saluran irigasi tersier ini dalam rangka kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) di 2 kelompok tani yakni Kelompok Tani Suku Ropi dan Kojablo sepanjang 100 meter dengan luas lahan masing-masing 10 hektar.
“Kita berharap mudah-mudahan perhatian pemerintah pusat tetap karena memang ini program nasional dalam rangka peningkatan swasembada pangan,” sebut Inosensius Siga, Sekertaris Dinas Pertanian, Kamis (11/9/2025).
Ino mengatakan saat meninjau lokasi Oplah masih terdapat banyak lahan yang belum digarap sehingga diharapkan tahun 2026 ada bantuan lagi bagi kelompok tani untuk perluasan lahan sawah.
Dia menyebutkan ketersediaan air mencukupi hanya memang perlu dibangun saluran irigasi tersier untuk mengalirkan air ke lahan-lahan yang akan dijadikan sawah.
“Mngkin perhatian pemerintah tetap fokus untuk pembangunan prasarana dan sarana pertanian, khususnya saluran irigasi. Tadi kita lihat banyak juga lahan yang belum mendapat saluran itu,” ungkapnya.
Ino menambahkan kelompok tani ini sebelumnya pun telah mendapatkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) berupa traktor tangan (hand tractor) dan mesin pompa air.
Ia mengakui di dua kelompok tani ini memiliki anggota masing-masing 15 orang dan bantuan Oplah yang diterima per hektarnya masing-masing sebesar Rp.4,6 juta sehingga masing-masing dapat dana Rp46 juta.
“Total dana untuk masing-masing kelompok Rp46 juta untuk 10 hektar lahan sawah.Untuk Kabupaten Sikka totala Oplah sebesar 873 hektar yang tersebar di 53 titik,” paparnya.
Ino menjelaskan kegiatan Oplah ini manfaatnya juga untuk masyarakat dalam rangka peningkatan indeks pertanaman. Program ini tujuannya misalnya lahan sawah yang selama ini harap hujan atau lahan tadah hujan bisa menjadi 2 kali tanam.
Lanjutnya,lahan yang setahun 2 kali tanam bisa meningkat menjadi 3 kali tanam sehingga bisa meningkatkan indeks pertanaman dari 100 ke 200 dan dari 200 menjadi 300.
“Ketersidaian air di 2 lokasi yang kami kunjungi di Desa Mamai ini sangat mencukupi sehingga diharapkan dengan adanya bantuan ini bisa meningkatkan produksi,” ungkapnya.
Pasiter Kodim 1603/Sikka Kapten Inf Amran Tiwa yang ikut melakukan peletakan batu pertama pembangunan saluran tersier di 2 kelompok tani mengatakan pihaknya turut membantu kegiatan ini.
Amran mengakui Kodim 1603/Sikka turut membantu kegiatan pertanian berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) antara Panglima TNI dan Kementerian Pertanian guna mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan.
“Kita berharap lahan yang selama ini hanya panen satu kali setahun bisa menjadi dua kali setahun bahkan bisa mencapai tiga kali panen dalam setahun,” pungkasnya. *
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando