Pendapat Warga “Terbelah”, Pemcat Kaji Perdes Pungutan di Desa Komodo Manggarai Barat

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:35 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pendapat masyarakat “terbelah” terkait Peraturan Desa (Perdes) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tentang pungutan kepada tamu/wisatawan yang berkunjung di desa tersebut belakangan.

Camat Komodo, Mabar-NTT, Iwan Martinus kepada media ini di Labuan Bajo baru-baru ini mengatakan, terhadap pemberlakuan Perdes pungutan kepada tamu di Desa Komodo, pendapat masyarakat ada dua.

Kelompok pramuwisata dan tamu menginginkan Perdes tersebut dihilangkan, karena dianggap pungutan itu terlalu berlebihan. Sedangkan masyarakat Desa Komodo, termasuk sejumlah penggiat media sosial agar Perdes itu jangan dihilangkan  demi kepentingan masyarakat.

“Ini hasil uji petik kita (Pemcat Komodo) di lapangan belakangan. Dan pungutan masih berlanjut hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Camat Iwan yang saat itu ditemani KasiPem Kecamatan Komodo, Abdul Fatah.

Baca Juga :  Target Menang di Pertandingan Kedua, Flores United FC Evaluasi Mendalam

Diberitakan media ini sebelumnya, Camat Iwan akan batalkan Perda Pungutan Turis di Desa Komodo Manggarai Barat.

Camat Iwan mengungkapkan, terkait Perdes pungutan tersebut, Pemcat (Pemerintah Kecamatan) Komodo sudah memanggil Kades Komodo beberapa waktu lalu. Dia sudah menyerahkan foto copy Perdes tersebut kepada Pemcat untuk dikaji.

“Pemcat mau kaji. Mungkin hasil kajian, kami bawah ke Bagian Hukum Kabupaten (Pemkab Mabar) untuk direvisi atau dihentikan, karena kewenangan terkait aturan itu biasanya di Bagian Hukum,” ujar Camat Iwan.

Berangkat dari situ, lanjut Camat Iwan, pihaknya sudah beberapa kali uji petik di lapangan. Pertama, ada beberapa pramuwisata respon positif agar Perdes pungutan itu dihilangkan.

Tetapi uji petik dengan masyarakat desa Komodo, beberapa penggiat media sosial,  mereka keberatan jika Perdes dihilangkan. Tak ada salahnya kalau desa memperhatikan masyarakatnya, desa membuat aturan itu untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga :  RDP DPRD Manggarai Barat Panas, Nurdin dan Loymans Baku Ambil Gegara Palu

Atas hal itu Pemcat Komodo menghargainya. Tapi ada hal-hal yang tidak boleh bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi. Ini tidak serta merta Pemcat hentikan, Pemcat Komodo kaji dulu, ini dibolehkan atau tidak.

Jangan sampai sikap Pemcat justru yang salah seandainya hentikan penerapan Perdes itu, dan jangan sampai juga  disalahkan kalau seandainya Pemcat membiarkan Perdes itu terus berlanjut.

“Karena jujur komplain ini benar-benar dirasakan oleh pramuwisata, dirasakan oleh tamu. Mereka terkesan merasa pungutan itu terlalu berlebihan,” ujar Camat Iwan.

“Maaf, sementara kita masih sibuk dengan perayaan 17 Agustus 2025. Nanti setelah itu baru lihat perkembangan selanjutnya atas hal ini,” tutup Camat Iwan. *

Penulis : Andre Durung

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Pesan Wabup Sikka Saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMPN Nubaarat
Festival Jelajah Maumere Usung Tema Lumbung Benih
Save the Children Siapkan Bantuan untuk Anak-Anak dan Keluarga Korban Banjir Bali
Wabup Domi Mere: Doa Lintas Agama Cahaya Kasih di Tengah Badai
Doa Kebangsaan dan Seribu Lilin, Ketua DPRD Ingatkan Ende Adalah Rahim Pancasila
Ini Seruan dari JPIC SSpS Flores Bagian Timur Saat Acara Seribu Lilin di Ende
Warga Aeramo dan Kampung Gelu Mauponggo Bergotong Royong Perbaiki Jembatan yang Rusak Parah
Prodi PPG Uniflor Kukuhkan 17 Lulusan Calon Guru
Berita ini 71 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 19:23 WITA

Pesan Wabup Sikka Saat Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMPN Nubaarat

Sabtu, 13 September 2025 - 18:46 WITA

Festival Jelajah Maumere Usung Tema Lumbung Benih

Sabtu, 13 September 2025 - 17:59 WITA

Save the Children Siapkan Bantuan untuk Anak-Anak dan Keluarga Korban Banjir Bali

Sabtu, 13 September 2025 - 15:54 WITA

Wabup Domi Mere: Doa Lintas Agama Cahaya Kasih di Tengah Badai

Jumat, 12 September 2025 - 18:47 WITA

Ini Seruan dari JPIC SSpS Flores Bagian Timur Saat Acara Seribu Lilin di Ende

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Festival Jelajah Maumere Usung Tema Lumbung Benih

Sabtu, 13 Sep 2025 - 18:46 WITA

Opini

Reformasi Partai Politik

Sabtu, 13 Sep 2025 - 16:14 WITA

Nusa Bunga

Wabup Domi Mere: Doa Lintas Agama Cahaya Kasih di Tengah Badai

Sabtu, 13 Sep 2025 - 15:54 WITA