BAJAWA, FLORESPOS.net -Kematian Kepala Desa Warupele I, Kecamatan Inerie , Kabupaten Ngada, Bonifasius Ghae (57), Kamis (22/5/2025) meninggalkan kisah pilu bagi istri dan anak-anak almarhum.
Istri Almarhum Bonefasius Ghae, Katarina Lusi didampingi anak pertama almarhum Ermelinda Mego yang ditemui di kamar jenazah RSUD Bajawa, Kamis (22/5/2025) kepada Florespos.net menceritakan, dirinya mengetahui suaminya meninggal ketika seorang guru SMP datang ke rumahnya untuk mengambil baju suaminya.
Saat itu dirinya baru mengetahui bahwa suaminya ditikam di depan kantor Desa Warupele I.
“Kejadian itu belum sampai jam 09.00 pagi dan suami saya juga baru menuju kantor desa,” ungkapnya.
Suaminya sempat dijahit luka-lukanya oleh perawat di polindes yang berdekatan dengan kantor desa. Ketika dirinya tiba di kantor desa suaminya sudah tidak sadarkan diri.
Kunci Kontak Hilang
Ibu Katharina mengatakan, ada tanda-tanda akan terjadi sesuatu yang menimpa suaminya di pagi hari. Tanda tersebut diawali dengan hilangnya kunci kontak motor yang biasa ditaruh di atas meja.
Katharina dan suaminya mencari kunci kontak motor tersebut dan kejadian itu jarang terjadi karena kunci motor selalu diletakkan di tempat yang sama.
Karena kunci kontak motor tidak ditemukan, suaminya mengambil kunci cadangan dan selanjutnya menuju kantor desa.
“Tidak ada tanda-tanda lain atau firasat. Hanya kunci motor tiba-tiba hilang dan belum ditemukan,” ungkapnya.
Mama Katarina mengatakan, almarhum meninggalkan dirinya beserta empat orang anak . Peristiwa ini sungguh tidak pernah dibayangkan akan terjadi. Ia sangat berharap agar pelaku dapat dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami serahkan semua kepada hukum yang berlaku.Suami saya meninggal saat menjalankan tugas dan sungguh sangat keji perbuatan pelaku,” tambahnya.
Dikatakannya, selain masalah uang HOK (harian orang kerja) yang memang diketahuinya belum cair, namun pelaku juga merupakan orang yang selalu berbeda pendapat dalam kehidupan bermasyarakat dengan suaminya sebagai kepala desa.
Perbedaan itu berawal dari Pilkades yang mana pelaku mendukung orang lain sementara pelaku sendiri masih ada hubungan keluarga dengan ayah suaminya.
“Mungkin karena masalah-masalah lain seperti masalah tanah sehingga suami saya jadi korban. Saya hanya ingin agar pelaku dihukum sepantasnya atas perbuatannya,” tutupnya. *
Penulis : wim de Rozari
Editor : Anton Harus