Profil Paus Leo XIV Robert Prevost, Orang Amerika yang “Soft Spoken”

- Jurnalis

Jumat, 9 Mei 2025 - 07:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Paus Leo XIV

Paus Leo XIV

VATICAN CITY, FLORESPOS.net – Pada 14 September 1955, Robert Francis Prevost lahir di Chicago, menjadi tokoh yang kini dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Prevost dikenal dengan pekerjaan misionarisnya di Peru, yang membuatnya memiliki pemahaman mendalam tentang situasi sosial dan spiritual di luar Roma

Meskipun demikian, pengalaman tersebut tidak hanya membentuk dirinya sebagai misionaris, tetapi juga memberinya pengetahuan tajam mengenai cara kerja internal Gereja Katolik.

Mengenal sosok Paus Leo XIV

Kantor berita AFP melaporkan, kepercayaan yang diberikan oleh Paus Fransiskus kepada Prevost sangat jelas terlihat. Sebagai penduduk asli Chicago, Prevost dipercaya memimpin Departemen Uskup yang berperan penting dalam memberi nasihat kepada paus terkait pengangkatan uskup baru.

Tugas ini menunjukkan seberapa besar kepercayaan yang dimiliki Fransiskus terhadapnya, mengingat Departemen Uskup merupakan salah satu yang memiliki pengaruh besar di Vatikan.

Paus Fransiskus sendiri menyebut Prevost sebagai figur yang memiliki komitmen mendalam terhadap pekerjaan misionaris, terutama di wilayah “pinggiran”, yakni daerah yang jarang diperhatikan dan jauh dari Roma.

Dianggap sebagai penjalin hubungan, Prevost turut dikenal seorang moderat yang mampu merangkul berbagai pihak di dalam Kuria, tempat para tokoh kunci gereja berkumpul.

Prevost, yang menjadi Uskup Agung Emeritus Chiclayo, Peru, sejak 2023, juga diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada tahun yang sama setelah pengangkatannya sebagai prefek di salah satu departemen terpenting Vatikan.

Baca Juga :  Hidup Bersama Komodo, Warga Rinca Diujung Tanduk

Posisi ini membuka jalannya untuk mengenal berbagai tokoh kunci di gereja dan memberi peluang baginya untuk memiliki pengaruh lebih besar dalam menentukan arah Gereja Katolik ke depan.

Perjalanan karier Prevost Setelah menyelesaikan pendidikan teologi dan hukum kanon, Prevost memulai misi pertamanya di Peru pada 1985 bersama Ordo St Augustine.

Ia menghabiskan hampir satu dekade di negara tersebut, sebelum kembali ke Chicago pada 1999 dan memegang posisi sebagai prior provinsial di Midwest, AS.

Selanjutnya, ia juga menjadi prior jenderal Ordo St Augustine di seluruh dunia. Pada 2014, Paus Fransiskus memanggilnya kembali ke Peru, kali ini sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo.

Pengangkatan ini terjadi setelah pengunduran diri Kardinal Kanada Marc Ouellet, yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin keuskupan, menyusul tuduhan kekerasan seksual terhadapnya.

Kendati demikian, Vatikan akhirnya membatalkan kasus terhadap Ouellet karena bukti yang tidak mencukupi.

Prevost kemudian diangkat secara resmi sebagai kepala keuskupan tersebut pada 2023, menandai puncak dari perjalanan kariernya di Gereja Katolik.

Selain itu, Prevost juga dikenal sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang semakin menguatkan perannya sebagai figur penting dalam Gereja Katolik global.

Peluang besar sebelum konklaf

Baca Juga :  Selamat Datang Paus Leo XIV!

Menjelang konklaf, nama Prevost semakin diperhitungkan dalam perbincangan mengenai calon paus masa depan. Para pengamat Vatikan menilai peluangnya cukup besar, mengingat kecenderungan pastoralnya yang kuat, pandangan global yang luas, serta kemampuannya dalam menavigasi birokrasi Vatikan yang rumit.

Surat kabar Italia La Repubblica bahkan menyebutnya “orang Amerika yang paling tidak Amerika” karena gaya berbicaranya yang tenang dan rendah hati (soft spoken), mencerminkan pendekatan moderat yang dimilikinya.

Selain itu, Prevost memiliki pemahaman mendalam tentang hukum kanon, menjadikannya sosok meyakinkan bagi para kardinal konservatif yang mencari paus dengan perhatian lebih terhadap aspek teologis gereja.

Dalam wawancara dengan Vatican News, Prevost menyatakan bahwa gereja harus terus berkembang dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah.

Menurutnya, meskipun pesan gereja tetap sama untuk menyiarkan pesan Yesus Kristus dan Injil cara-cara penyampaiannya harus menyesuaikan diri dengan zaman.

“Kita tidak boleh berhenti, kita tidak bisa kembali. Kita harus melihat bagaimana Roh Kudus menginginkan gereja untuk menjadi hari ini dan esok karena dunia saat ini, tempat gereja hidup, tidak sama dengan dunia sepuluh atau 20 tahun yang lalu,” kata Prevost.

Ia menekankan pentingnya menjangkau kelompok-kelompok yang lebih luas, seperti kaum muda, orang miskin, dan politisi, dengan cara yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan zaman.*

Penulis : Redaksi

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Kompas.com/AFP

Berita Terkait

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Unipa Maumere Wisuda 437 Sarjana Strata Satu, Rektor Titip Empat Pesan Penting
Sabinus Berharap Kunjungan Wapres Bisa Berbuah Hasil Penegerian Unipa
Berita ini 79 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Sabtu, 10 Mei 2025 - 20:34 WITA

SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:48 WITA

Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA