MBAY, FLORESPOS.net-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat, dengan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya 34,30% terhadap pendapatan daerah.
Bahkan, rata-rata kabupaten/kota di NTT hanya memiliki kontribusi PAD sebesar 7,9%, dengan Kabupaten Nagekeo sebesar 6,24%. Ini jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 15,72%.
Data tersebut terdapat dalam Postur APBD lingkup Provinsi NTT, Kabupaten Nagekeo tahun 2024, di dapat Florespos.net, Rabu (6/5/2025).
Dalam Postur APBD lingkup Provinsi NTT, Kabupaten Nagekeo tahun 2024, menerangkan untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer, diperlukan strategi peningkatan PAD melalui hilirisasi komoditas unggulan, khususnya di Nagekeo yang memiliki potensi besar dalam produksi garam.
Dengan mengembangkan industri garam dan meningkatkan nilai tambah produk, diharapkan PAD Kabupaten Nagekeo dapat meningkat signifikan.
Peluang Hilirisasi Garam di Nagekeo
– Meningkatkan nilai tambah produk garam
– Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat
– Meningkatkan kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
Tantangan dan Harapan
Meskipun terdapat tantangan dalam meningkatkan PAD, pemerintah daerah dan masyarakat Nagekeo optimis bahwa hilirisasi garam dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer.
Dengan kerja sama dan strategi yang tepat, diharapkan PAD Kabupaten Nagekeo dapat meningkat dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan daerah. *
Penulis : Arkadius Togo
Editor : Wentho Eliando