MAUMERE, FLORESPOS.net-Berkat kunjungan Wakil Presiden RI dan Menteri Pertanian ke Kabupaten Sikka termasuk mengunjungi areal persawahan di Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, pemerintah pusat mengucurkan bantuan ke sektor pertanian.
Bantuan yang disalurkan tersebut dalam bentuk Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dan bantuan dana yang disalurkan langsung ke rekening kelompok tani yang memenuhi syarat.
“Kita mendapatkan alokasi bantuan dengan total dananya mencapai Rp11,5 miliar,” sebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan, Rabu (7/5/2025).
Jemmy sapaannya menjelaskan, dana sebesar Rp 11 miliar itu berupa bantuan pertanian untuk pengembangan padi, jagung dan optimalisasi lahan sawah non rawa dan dukungan Alsintan.
Ia mengatakan,untuk Alsintan terdapat traktor roda 2 sebanyak 17 unit, roda 4 berjumlah 1 unit, mesin pompa air ada 30 unit dan handsprayer elektrik sebanyak 6 buah.
“Bantuan ini diberikan kepada para petani di seluruh wilayah Kabupaten Sikka khususnya di sentra produksi padi sawah,” terangnya.
Jemmy menegaskan, bantuannya bukan semuanya dalam bentuk uang tunai yang langsung ditransfer dari Kementrian Pertanian ke rekening kelompok tani, tapi ada yang berupa Alsintan.
Lanjutnya, penyerahan bantuan Alsintan kepada kelompok tani oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Selasa (6/5/2025) pun hanya bersifat simbolik saja bukan kepada semua kelompok.
“Penyerahan dari Wapres hanya bersifat simbolis saja.Dua ketua kelompok yang harusnya menerima penyerahan dari Wapres datang terlambat sehingga diganti dengan ketua kelompok lainnya yang sudah hadir di lokasi,” ungkapnya.
Jemmy mengakui semua kelompok yang menerima bantuan sudah melalui tahap seleksi dari berbagai kelompok tani di Kabupaten Sikka dan nama yang sudah terdata pun tidak bisa diganti.
Ia menyesali 2 kelompok tani yang namanya terdaftar untuk menerima penyerahan simbolis dari Wapres Gibran namun kedua ketua kelompoknya datang terlambat.
“Nama-nama yang sudah didata untuk diberikan bantuan tentunya tidak bisa diganti meskipun saat penyerahan simbolis mereka terlambat atau berhalangan hadir,” ucapnya.
Terkait pemilihan lokasi saah untuk tempat kegiatan berada di Nangarasong, Jemy menjelaskan pihaknya sejak awal memasukan nama 4 lokasi yang akan dipilih Wapres untuk dikunjungi.
Ia memaparkan, lokasi pertama di Desa Pruda Kecamatan Waiblama karena berada dekat dengan lokasi Waduk Napun Gete dan lokasi kedua ada di Desa Nebe, Kecamatan Talibura.
Lokasi ketiga di Waigete, Kecamatan Waigete dan lokasi keempat yang diusulkan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka kepada Sekretariat Wapres berada di Desa Khorobera, Kecamatan Mego.
“Sekretariat Wapres mengatakan lokasi yang diusulkan sangat jauh dari Kota Maumere dan minta agar pilih lokasi yang dekat kota. Akhirnya disepakati di Desa Kolisia B,Kecamatan Magepanda,” terangnya.
Jemmy menerangkan, bantuan hand tractor (tractor tangan) diberikan kepada 10 kelompok tani yakni Kelompok Tani (Poktan) Tunas Harapan I Desa Kringa, Kecamatan Talibura dan Poktan Uru III Desa Pruda, Kecamatan Waiblama.
Sisanya kepada 8 Poktan yang terdapat di Kecamatan Magepanda yakni Poktan Dolu Indah dan Poktan Pemo Bewa di Desa Magepanda, Poktan Ndawi Lima, Poktan Santo Arnoldus dan Poktan Cinta Tawa yang semuanya berada di Desa Legu Woda .
“Tiga lainnya yakni Poktan Leda Tibo Desa Done serta Poktan Nanga Lo’o dan Poktan Bogo Sama di Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda,” jelasnya.
Jenny menambahkan, untuk bantuan mesin pompa air diberikan kepada Poktan Fata Timur,Desa Woda Mude, Kecamatan Magepnda, Poktan Usaha Baru II,Poktan Sinar Muku Wato,Bogo Sama dan Cahaya Baru yang semuanya di Desa Kolisia B,Kecamatan Magepanda.
Lanjutnya, bantuan juga diberikan kepada kelompok tani Sama Sama Desa Done, Poktan Tunas Karya II dan Poktan Bintang Terang Desa Magepanda, Poktan Organik Desa Waturia yang semuanya di Kecamatan Magepanda serta Poktan Sedang Usaha,Desa Nebe,Kecamatan Talibura.
“Harapannya agar dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian, para petani bisa menanam padi minimal dua kali setahun,”pungkasnya. *
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando