LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pengajuan anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun 2025 untuk pengadaan videotron dan sound sistem yang menelan anggaran fantastis Rp 1,2 miliar lebih pada Dinas Komunikasi dan Informatika dalam 100 hari program kerja Bupati dan Wakil Bupati sangat alot dibahas pada Rapat di DPRD Flores Timur.
Rapat Gabungan Komisi DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pada Selasa (29/4/2025) dengan agenda Pembahasan Usulan Anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun 2025, dipimpin Ketua DPRD Albert Ola Sinuor didampingi Wakil Ketua Robertus Rebon Kereta dan Wakil Ketua Hasan Basri.
Hadir dari TAPD, Ketua yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Flores Timur, Petrus Pedo Maran, Kepala Bappelitbangda Apolonia Corebima, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Verdinandus F. Ama Bolen, Asisten III Petrus Pehan Tukan, dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dinamika Rapat
Setelah membuka rapat, Ketua Albert Ola Sinour mulai membahas satu per satu usulan anggaran OPD.
Salah satu OPD yang pembahasan berlangsung cukup lama dan sangat alot, yakni pada Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur terkait pengadaan videotron dan sound system untuk mendukung Semana Santa.
Cukup lama dan alot, karena pengadaan videotron dan sound system masuk dalam program 100 hari kerja Bupati Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran.
Sementara Semana Santa Tahun 2025 sudah berlalu atau selesai. Di sisi lain, masa 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati pun berakhir pada 10 Juni 2025.
Albert Sinuor yang memimpin rapat lalu meminta tanggapan dari Gabungan Komisi terkait usulan anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika.
Sontak, sejumlah anggota DPRD meminta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Heronimus Lamawuran menjelaskan hal tersebut.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Heronimus Lamawuran, pengadaan videotron dan sound system dalam pengajuan usulan anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun 2025 tersebut masuk dalam agenda 100 hari Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030.
Heri Lamawuran menjelaskan, pengadaan videotron dan sound system untuk mendukung Semana Santa. Videotron itu juga sebagai upaya Pemda dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena bisa digunakan oleh pihak ketiga lainnya dalam promosi atau penggunaan space-space pada videotron.
Sementara untuk sound system, kata Heri Lamawuran, pihaknya juga mendukung Semana Santa dengan menempatkan sound system pada 9 titik lokasi di jalur prosesi dengan tiang fungsi ganda—tiang bisa untuk lampu penerangan.
Kata Heri Lamawuran, sound system itu masing-masing 1 di Katedral dan pada 8 armida dalam jalur prosesi. Pada 9 titik penempatan sound system tersebut juga akan dilengkapi dengan system frekuensi.
“Usulan anggaran pengadaan videotron dan sound system pada Mendahului Perubahan ini masuk dalam 100 hari Bupati dan Wakil Bupati untuk mendukung Semana Santa. Kita berharap Semana Santa tahun depan (2026) sudah bisa berjalan maksimal,” kata Heri Lamawuran.
Sejumlah anggota DPRD, di antaranya, Wakil Ketua Hasan Basri, Rofin Kopong, Gafar Ahmad, Feris Koten, Sudirman Thamrin, Yosep Sani Betan, Polikarpus Blolo, dan Theodorus M. Wungubelen. Mereka menggalinya lebih mendalam terkait usulan anggaran yang sangat fantastis tersebut.
Ada di antara mereka setuju dan ada pula menyayangkan dengan alasan anggaran yang diusulkan senilai Rp. 1,2 miliar lebih dan target pengadaan Semana Santa Tahun 2025 dalam 100 hari program kerja Bupati dan Wakil Bupati, sudah selesai.
“Saya minta penjelasan pak Sekda dan Kadis soal videotron dan sound system ini. Untuk apa dan anggarannya sangat besar, Rp 1,2 miliar. Targetnya Semana Santa Tahun 2025, ini sudah selesai, hemat saya ini bisa kita ajuhkan untuk APBD 2026 atau pada Perubahan APBD Tahun 2025,” kata Hasan Basri.
“Videotron yang ada saat Semana Santa lalu itu yang dimaksud atau lain lagi? Kalau bukan apakah ada biayanya atau bagaimana ini bisa dijelaskan,” kata Hasan Basri.
Senada juga disampaikan Anggota DPRD Sudirman Thamrin. Selain mengenai videotron dan sound system, dia malah lebih jauh dan menukik mempertanyakan kondisi kekinian Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Flotim.
Berbeda dengan Anggota DPRD Theodorus Wungubelen dan Yosep Sani Betan. Keduanya, mendukung kehadiran videotron dan sound system. Hanya saja, kata mereka, Dinas Komunikasi dan Informatika perlu membuat perencanaan matang agar videotron dan sound system bermanfaat baik bagi masyarakat maupun daerah.
Pinjam Pakai
Menjawab pertanyaan terkait videotron yang dipajang saat Semana Santa beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Heronimus Lamawuran mengatakan untuk videotron dipasang Semana Santa lalu, pihaknya melakukan pinjam pakai untuk uji coba seperti apa operasional dan ola geraknya.
“Semana Santa kemarin, videotron kami pinjam pakai dari Kupang. Kebetulan, kami punya teman ini suplayer wilayah NTT. Pinjam pakai gratis, hanya biaya transportasi karena angkut genset. Biaya transportasi Rp 30 juta. setelah Semana Santa, videotron di gunakan di Festival Bale Nagi,” jelas Heri Lamawuran.
Radio Aktif
Sementara, kata Heri Lamawuran, untuk RSPD Flores Timur, saat ini aktif mengudara atau siaran seperti biasa. Hanya saja masalah jangkauan yang perlu ada penambahan pada beberapa item antena.
“Beroperasi seperti biasa, hanya jangkau yang perlu kita menambah beberapa item antena pak. karena memang mulai tahun lalu sampai dengan awal tahun, ada pihak-pihak ketiga yang melakukan publikasi lewat radio. Yang rutin itu, pihak Kejaksaan Negeri Larantuka dan Kejaksaan Negeri Lembata. Itu selalu pak. jadi untuk RSPD aktif, demikian pak,” kata Heri Lamawuran.
Mendengar jawaban itu, Anggota DPRD Sudirman Thamrin menyayangkan, mengapa RSPD Flores Timur mengalami masalah jangkauan karena kekurangan antena, tidak menjadi perhatian.
Malah, Dinas Komunikasi dan Informatika mengusulkan anggaran fantastis pengadaan videotron dan sound system.
“Mestinya, masalah jangkauan ini menjadi perhatian. Karena di satu sisi RSPD juga punya kontribusi PAD. Kita juga bisa publikasi banyak hal tentang kabupaten melalui Radio ini,” kata Sudirman Thamrin.
Meski berlangsung lama dan alot, namun masuk dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, usulan anggaran tersebut disetujui.
Ketua DPRD Albert Sinuor ketok paluh usulan anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun 2025 untuk pengadaan videotron dan sound system pada Dinas Komunikasi dan Informatika. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat