LARANTUKA, FLORESPOS.net-Jenasah almarhumah Rosalia Rerek Sogen (30), guru korban pembunuhan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk-Papua, tiba dikediamannya di Lewotala, Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (25/3/2025) siang.
Sebagaimana disaksikan Florespos.net, pesawat carteran dari Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dengan nomor penerbangan C208/PK-VIG yang membawa jenasah Rosalia Sogen tiba di Bandara Udara Gewayan Tanah-Watowiti, Kabupaten Flores Timur, Selasa pukul 16.00 WITA.
Jenasah Rosalia Sogen dibawah menuju Kantor Bupati Flores Timur untuk serahterima dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yahukimo kepada Pemda Kabupaten Flores Timur yang diterima oleh Bupati Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran.
Jenasah almarhumah Rosalia Sogen lalu dibawah ke kediamannya di Dusun 1 RT 01/RW 01, Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, 20 kilometer dari Kota Larantuka.
Penyarahan jenasah almarhumah dari Pemda Flores Timur kepada keluarga dilakukan oleh Wakil Bupati Ignasius Boli Uran dan diterima oleh Petrus Ratu Sogen.
Di sepanjang jalan masuk rumah duka, berbaris anak-anak SD dan SMP berseragam lengkap berbaris menyambut iring-iringan jenasah yang diantar oleh Bupati Flores Timur Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran, perwakilan Pemda Yahukimo, Ketua Yayasan Serafimo Care serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah.
Tangis histeris ibu kandung, ayah kandung serta keluarga dan warga yang hadir mewarnai suasana penerimaan saat peti jenasah almarhumah Rosalina Sogen dikeluarkan dari mobil ambulance masuk ke rumah duka.
Petrus Ratu Sogen, mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Yahukimo, Pemda Kabupaten Flores Timur, dan semua pihak terkait lainnya yang telah berupaya memulangkan jenasah almarhumah Rosalina Sogen di kampung halamannya, Lewotala, Kecamatan Lewolama.
“Kami berterima kasih banyak kepada Pemda Yahukimo, Pemda Flores Timur, keluarga besar Flores Timur di Papua dan semua pihak untuk kepulangan anak kami ini. Kami tidak bicara apa-apa lagi karena anak kami sudah ada di sini,” kata Petrus Sogen.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo, Akso Balingga mewakili Pemda mengantar jenasah almarhumah mengatakan, Pemda Yahukimo dan semua pihak tentu tidak menginginkan peristiwa itu terjadi di wilayahnya.
“Bupati dan Pemda Yahukimo menyampaikan permohonan maaf dan belansungkawa mendalam kepada ayah, ibu almahrumah dan keluarga besar. Kami tidak bicara banyak, kami hanya sampaikan terima kasih kepada almarhumah dan keluarga, dua tahun lebih mengabdi di tempat kami. Kami minta maaf,” katanya.
Senada disampaikan Ketua Yayasan Serafimo Care, Nehes Jonfalo yang juga mengantar jenasah ke kampung halamannya.
Pihaknya sangat terkejut dengan kejadian tersebut karena kejadian tersebut merupakan yang pertama kali selama 64 tahun Yayasan Serafimo Care mengabdi di tanah Papua.
“Kami semua dikejutkan dengan kejadian ini, karena selama 64 tahun ini pertama kali terjadi di distrik terbesar di Papua, distrik tertua,” katanya.
“Saya dan seluruh staf yayasan di tanah Papua, seluruh guru dan tenaga kesehatan menyampaikan berduka cita mendalam. Kami ada di sini karena kami begitu menghormati beliau. Kami tidak menginginkan ini terjadi. Kami mohon maaf,” kata Nehes Jonfalo.
Almarhumah Rosalia Rerek Sogen, kata Nehes Jonfalo, adalah guru yang sangat dihormati para guru di tempat tugasnya di Kabupaten Yahukimo. Rosalia mengabdi dengan sungguh dan tulus sampai mengorbankan nyawanya.
“Saya sampaikan, ibu guru ini orang yang sangat dihormati teman-teman guru di tempat tugasnya. Dia mengorbankan semua termasuk nyawanya. Terima kasih bapak dan ibu yang melahirkan. Terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasa almarhumah Rosalia,” katanya.
Kata Nehes Jonfalo, “Saya juga ingin sampaikan salam hormat dari bapak Gubernur dan beliau sampaikan turut berduka cita kepada keluarga, Pemda Flores Timur dan masyarakat Flores Timur. Semua hak yang berhubungan dengan kontraknya kami pastikan akan penuhi semuanya.”
Riwayat Singkat
Rosalia Rerek Sogen, S.Pd., lahir di Malaysia, 26 Januari 1995. Rosalia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Agustinus Ehak Sogen dan Valentina Welin Hewen.
Rosalia Sogen mengeyam pendidikan TK, SD, SMP dan SMA di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT. Rosalia melanjutkan kuliah di Undana Kupang pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Matematika dan tamat tahun 2014.
Pada tahun 2022, Rosalia mengikuti test pada Yayasan Serafimo Care dan dinyatakan lulus. Rosalia lalu ditempatkan di Papua Pegunungan sebagai guru pada SD Distrik Anggruk Kabupaten Yahukimo-Papua Pegunungan.
Rosalia Sogen merupakan salah satu korban pembunuhan OPM di Distrik Anggruk Distrik Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (21/3/2025). Jenasah almarhumah Rosalia Rerek Sogen rencananya dimakamkan Rabu (26/3/202) pagi, di Pemakaman Katolik Gereja Lewotala. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus