ENDE, FLORESPOS.net-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ende saat ini membutuhkan puluhan kontainer sampah untuk ditempatkan di pemukiman padat penduduk dan tempat strategis seperti kompleks Perumnas Ende.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ende, Kanis Se kepada wartawan, Jumat (21/3/2025) lalu mengatakan terkait dengan kebutuhan tersebut dalam pemetaan DLH dibutuhkan sekitar 20 sampai 30 kontainer.
“Dalam pemetaan kami sesuai dengan kebutuhan kita butuh sekitar 20 sampai 30 kontainer,” katanya.
Kanis mengatakan, saat ini kontainer yang tersedia dan kondisinya baik sebanyak tujuh buah. Untuk memenuhi kebutuhan itu DLH Ende sudah mengajukan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) ke bank NTT dan berbagai pihak lainnya. Selain itu DLH juga mengajukan penambahan melalui anggaran pemerintah daerah.
Dikatakannya, kontainer tersebut akan ditempatkan di daerah yang tidak ada Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan daerah padat penduduk seperti Perumnas Ende.
“Kontainer itu tujuannya agar warga menaruh sampah di satu titik dan memudahkan petugas mengangkut sampah ke TPA,” katanya.
Kanis juga mengimbau masyarakat agar meletakkan sampah di jalan, di kontainer dan tempat penampung sampah sementara sesuai dengan jadwal pengangkutan.
“Contoh tidak baik yang masih saja terjadi itu kita angkut jam 07.00 tapi warga letakan sampah di jalan jam 07.15 bahkan 07.30. Perilaku ini masih terjadi dan dampaknya seolah-olah DLH tidak bekerja. Kami akan tegaskan lagi soal jadwal saat deklarasi dan pencanangan Ende Bersih di komunitas atau lingkungan terkecil,” katanya.
Ketua Karang Taruna Perumnas, Kelurahan Mautapaga, Ende Timur, Sandi Kristian mendukung langkah DLH menempatkan kontainer sampah di pemukiman padat penduduk dan tempat strategis.
Ia mengatakan warga di kompleks Perumnas sejak beberapa tahun lalu membuang sampah di tanah kosong dekat jalan karena tidak ada bak sampah atau kontainer.
“Warga buang di sini karena tidak ada bak atau kontainer sampah,’ katanya.
Sandi mengatakan dengan kondisi dan persoalan seperti itu maka Karang Taruna meminta pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang menangani sampah menyiapkan kontainer atau bak sampah di kompleks Perumnas.
“Kita minta DLH siapkan bak sampah agar warga bisa buang sampah di situ. Sekarang tidak ada bak maka warga masih buang di tanah kosong dekat jalan dibongkar anjing dan kucing akhirnya berserakan di jalan,” katanya.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando