MAUMERE, FLORESPOS.net-Jumlah penduduk Indonesia hingga semester satu tahun 2024 mencapai 282.477.584 jiwa dimana jumlah penduduk itu naik sebesar 1.752.156 orang dibandingkan semester dua tahun 2023.
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 221,56 juta orang pada 2024, meningkat dibandingkan periode sebelumnya 2022-2023 sebanyak 215,63 juta orang.
“Dengan jumlah pengguna internet yang besar menjadi tantangan tersendiri bagi pers dan pihak kepolisian,” sebut Kapolres Sikka, AKBP Moh. Mukhson, S.I.K, Sabtu (28/2/2025).
Mukson menyebutkan, banyaknya pengguna internet membuat citizen journalism berkembang pesat dimana masyarakat juga bisa membuat berita sendiri meski hanya sepotong dan tidak akurat.
Kata dia, masyarakat pun saat ini banyak yang termakan hoax atau berita bohong sebab hanya tertarik dengan postingan di media sosial tanpa mengecek lebih lanjut kebenarannya.
“Masyarakat juga bisa membuat berita sendiri meski hanya sepotong dan tidak akurat. Beda dengan media yang memberikan data yang akurat,” ungkapnya.
Mukhson mengharapkan sinergitas antara jurnalis dan kepolisian guna bersama-sama menjaga stabilitas daerah dengan sama-sama memberikan data yang valid kepada masyarakat.
Ia menyebutkan, saat di lapangan wartawan menghadapi resiko yang besar dimana pemberitaannya bersinggungan dengan pihak tertentu dan pasti banyak yang merasa terganggu.
“Mari kita bekerjasama dalam memberikan berita yang benar kepada masyarakat dan memerangi hoax. Polri menjadi lembaga yang paling mudah memberikan informasi kepada media,” ungkapnya.
Mukhson menyebutkan, beberapa kasus yang dibuat polri membuat masyarakat merasa phobia dengan pihak kepolisian, orang akan malas berhubungan dengan pihak kepolisian.
Mantan Kapolres TTU ini mengajak insan pers agar bersama-sama bekerja menjaga keamanan dan ketertiban dan berbuat hal positif untuk kemajuan Kabupaten Sikka.
“Meski baru dua bulan bekerja di Kabupaten Sikka dan merupakan orang dari luar NTT saya ingin memberikan hal positif bagi daerah ini.Mari kita bersama-sama menjaga stabilitas,” pesannya.
Sementara itu Ketua Aliansi Wartawan Sikka (AWAS) Mario Sina dalam coffee morning bersama Kapolres Sikka dan jajarannya mengapresiasi pertemuan yang digagas Kapolres Sikka.
Mario mengatakan, pertemuan ini bukan saja ajang silaturahmi tapi mempererat kerjasama sehingga bisa memberikan informasi berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
Wartawan senior Karel Pandu mengharapkan, agar kasus hukum yang terjadi bisa disampaikan kepada media melalui Humas Polres Sikka agar bisa disampaikan kepada masyarakat.
“Bila ada oknum-oknum polisi yang bertindak salah maka jangan tersinggung kalau rekan-rekan media memberitakannya. Mari kita bersama membangun Kabupaten Sikka sesuai tupoksi kita masing-masing,” harapnya.
Dalam dialog, rekan-rekan pers juga menyampaikan berbagai keluhan yang ada di masyarakat terkait keamanan dan ketertiban seperti maraknya kasus pencurian dan judi ayam.
Awak media juga menyampaikan mengenai suara musik yang diputar saat pesta sangat keras sehingga mengganggu kenyamanan warga serta perilaku menutup jalan raya saat pesta.
Para jurnalis juga menanyakan penanganan kasus hukum yang terjadi di Polres Sikka dan meminta agar Polres Sikka lebih terbuka dalam memberikan informasi kepada pers. *
Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)
Editor : Wentho Eliando