BORONG, FLORESPOS.net-Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dilantik bersama 481 pasangan kepala daerah di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).
Sejumlah persoalan yang harus dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat menanti pemimpin Kabupaten Manggarai Timur.
Andy Candra, warga Kota Borong yang dimintai tanggapan, Rabu (19/2/2025) mengatakan, Bupati Manggarai Timur harus bekerja keras melakukan perbaikan dan perubahan.
Masalah jalan, air minum bersih dan listrik desa, harus segera disikapi agar masyarakat bisa melakukan aktifitas dengan aman dan lancar.
“Harapannya adalah setelah pelantikan berlangsung, bupati dan wakil bupati terpilih dapat melaksanakan visi dan misi yang pernah dijanjikan kepada masyarakat saat kampanye. Segala program dan agenda kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang dari bupati terpilih dapat dilaksanakan,” katanya.
Menurutnya, Kabupaten Manggarai Timur saat ini masih terbelakang dari segi pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan infrastruktur dasar lainnya. Selain infrastruktur, bidang pertanian, perkebunan, pariwisata dan pendidikan.
“Semoga bapak tidak lupa di mana saja daerah-daerah di Manggarai Timur yang harus dimantapkan infrastrukturnya,” kata Andi Chandra.
“Karena bapak bupati pasti semua tahu daerah-daerah di Manggarai Timur yang masih dikatoegorikan terbelakang dan daerah-daerah yang dianggap neraka karena disebabkan infrastrukturnya yang tidak diperhatikan dan tidak terurus dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut Andi Candra mengatakan, bagaimana pun hebatnya pemimpin, jika bawahan yang memimpin setiap OPD tidak miliki sinergisitas dengan kepala pemerintahan, maka, perjalanan kepemerintahan itu pasti banyak mengalami kendala atau persoalan dan itu pasti akan terjadi.
Karena itu, mengantisipasi agar masalah-masalah itu tidak terjadi. Maka, bupati dan wakil bupati terpilih hari ini perlu menentukan orang-orang yang memiliki kompeten dan loyal terhadap kerja.
“Bukan karena faktor politik balas jasa atau balas dendam,” katanya.
Senada juga disampaikan, Benediktus Levi warga Kecamatan Lamba Leda. Tujuan awal Manggarai Timur dimekarkan dari Manggarai. salah satunya adalah berkaitan dengan masalah insfratruktur yang saat ini belum pernah diperbaiki sejak dimekarkan.
Jalur Benteng Jawa-Wae Nenda-Bawe belasan kilometer meter belum pernah dinaikan status dari jalan telfon menjadi lapen, jalur Benteng Jawa-Dampek, Jalur Benteng Jawa-Satar Teu jalur tersebut sebagian seperti kali mati.
Selain itu jalan watu Cie -Deno sekitar 75 persen lapen masih jaman Bupati Kristian Rotok. Jalur Mano-Bajar- Lenang – Lonto Ulu, akses jalan rusak berat bahkan jalan hanya batu.
Jalan yang juga rusak berat Watu Ngong- Elar- Lempang Paji, Watu Nggong – Pota , Elar- Pota. Di Kecamatan Borong jalur Kembur- Balus – Jong dan beberapa ruas jalan sangat rusak parah.
Semangat bupati baru harus bisa melakukan perbaikan hampir seluruh kecamatan. Terkadang roda ekonomi sangat terhambat, salah satu faktor adalah infrastruktur jalan.
Yang tidak kalah penting juga air minum dalam kota Borong, wajah ibu kota sedikit terganggu dengan begitu banyak warga yang mengambil air di Kali Wae Bobo dan Wae Laku. Hal ini karena ketersediaan air minum bersih belum memadai.
Senada juga sampaikan, Hans Djebaru. Hans mengatakan, persoalan yang sama juga dibidang pertanian, Manggarai Timur sangat kaya akan tanaman pertanian, pola pertanian yang masih tradisional membuat petani tidak mendapat hasil tinggi dan produksi terus menurun.
Selain itu, pemerintah tidak begitu tanggap jika petani mengeluhkan hama pada tanaman kakao, kopi, dan tanaman pisang yang nyaris tanpa ada solusi dari pemerintah.
Hans mengharapkan Bupati dan wakil Bupati baru lebih peka lagi terhadap kebutuhan masyarakat, bukan hanya kejar proyek. *
Penulis : Albert Harianto
Editor : Anton Harus