LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) NTT diminta mengevaluasi Perumda Bidadari. Perusahan daerah (PD) itu sejauh ini sepertinya belum memberi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Mabar.
Demikian penegegasan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mabar, Bernadus Ambat, kepada Florespos.net di Labuan Bajo bari-baru ini.
Menurutnya, Perumda Bidadari telah berdiri beberapa tahun lalu. Di sana ada penyertaan modal daerah, karena Bidadari adalah perusahan daerah Mabar.
Hanya, walau Perusahan Umum Daerah atau Perumda Bidadari milik daerah Mabar, namun sejauh ini sepertinya belum memberikan kontribusi untuk peningkatan PAD Mabar.
“Perumda Bidadari itu perusahan daerah, milik Mabar. Misinya jelas yaitu profit oriented (orentasi laba, keuntungan). Maka itu mestinya dievaluasi,” ujar Ambat.
Lanjut politisi Partai Perindo itu, evaluasi terhadap Perumda Bidadari oleh Pemkab Mabar harus transparan dan menyeluruh. Hal itu penting biar publik tahu, masyarakat Mabar khususnya.
Jika penyebab sudah tahu, maka langkah selanjutnya yakni solusi. Kalau sudah ada solusi, yakin akan ada PAD untuk Mabar kelak, ujar Ambat.
Ambat menambahkan, posisi Perumda Bidadari dan Perumda air minum Wae Mbeliling tidak sama, walau keduanya sama- sama PD milik Mabar.
Pembetukan Perumda Bidadari, lanjut Ambat, murni piur bisnis, profit oriented. Sedangkan untuk Perumda Wae Mbeliling ada misi sosial di sana, khusus urus air bersih masyarakat, termasuk yang miskin papah.
Pemerintah atau negara wajib hadir di sana. Sehingga agak berat diberi beban PAD kepada Perumda Wae Mbeliling atau PDAM, itu sulit dipaksakan, kata Ambat. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus