LARANTUKA, FLORESPOS.net-Dua minggu sudah, warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang tinggal di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi.
Kecamatan Wulanggitang secara administrasi memiliki 16 desa dan Kecamatan Ile Bura memiliki 7 desa. Sebagian besar desa-desa yang ada di dua kecamatan tersebut terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Warga terdampak tersebut mengungsi di posko terpusat yang disediakan pemerintah di Kecamatan Titehena dan Kecamatan Demon Pagong serta ada pula yang mengungsi secara mandiri baik di Kabupaten Flores Timur maupun Kabupaten Sikka.
Data Tim Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menyebutkan, warga terdampak yang mengungsi baik mandiri ke rumah keluarga dan rumah warga secara terpusat pada posko lapangan yang disediakan pemerintah, hingga Kamis (21/11/2024), berjumlah 12.674 jiwa.
Pemerintah tengah mempersiapkan dan mengupayakan percepatan relokasi warga ke tempat lebih aman dan nyaman dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Dalam hitung pemerintah, warga terdampak yang bakal direlokasi berjumlah 2.771 kepala keluarga (KK). Lalu, desa mana saja yang bakal direlokasi?
Data yang diperoleh Florespos.net dari Tim Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, desa-desa yang bakal direlokasi, yakni 4 desa di Kecamatan Wulanggitang dan 2 desa di Kecamatan Ile Bura.
Empat desa di Kecamatan Wulanggitang total 2.133 KK terdiri dari Klatanlo 346 KK, Hokeng Jaya 457 KK, Boru untuk Dusun Podor dan Dusun Kampung Baru 931 KK, dan Nawokote 399 KK. Sementara 2 desa di Kecamatan Ile Bura total yang direlokasi 638 KK dengan rincian Nobo 415 KK dan Dulipali 223 KK.
Sementara Desa yang tidak direlokasi di Kecamatan Wulanggitang berjumlah 1.665 KK terdiri dari Boru Kedang 371 KK, Pululera 431 KK, Hewa 425 KK, dan Waiula 438 KK. Kecamatan Ile Bura yang tidak direlokasi berjumlah 243 KK terdiri dari Nurabelen 243 KK.
Pantauan Florespos.net, sejak Senin (4/11/2024) hingga Kamis (21/11/2024) sedikitnya 12.674 jiwa warga terdampak masih mengungsi baik secara mandiri di rumah-rumah warga baik di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka maupun mengungsi di 6 posko terpusat yang disediakan pemerintah. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat