LARANTUKA, FLORESPOS.net-Kepedulian sosial dan rasa empati terhadap warga terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berdatangan dan mengalir dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari umat Paroki Santo Laurensius Alam Sutera Tangerang, Keuskupan Agung Jakarta dan Tim Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez yang berpusat di Jakarta.
Perwakilan umat Paroki Santo Laurensius Alam Sutera Tangerang dan Tim Panitia Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez, turun bertemu warga terdampak dan menyerahkan bantuan kemanusian di tiga posko terpusat di Desa Lewolaga, Desa Konga dan Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Tilehena.
“Kami mewakili umat Paroki Santo Laurensius Alam Sutra Tangerang maupun lintas Paroki di Keuskupan Agung Jakarta menyerahkan tanda kasih untuk saudara-saudari dan anak-anak terdampak letusan Lewotobi di Kabupaten Flores Timur,” kata Grace Siahaan Njo, Koordinator Tim kepada wartawan di Posko Lewolaga, Sabtu (9/11/2024) siang.
Turut bersama Grace Siahaan Njo, perwakilan umat Paroki Santo Laurensius Alam Sutera Tangerang dan Tim Panitia Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez, yakni Peter Njo, Tiare Njo, Jacob Riberu, Susi Riberu, Thomas B. Ataladjar, Dewi Ataladjar, Ansis Kleden, Michael Njo dan Ilima Njo.
Bantuan kemanusiaan umat Paroki Santo Laurensius Alam Sutera Tangerang dan Tim Panitia Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez yang diserahkan terdiri dari 1 ton beras masing-masing dalam kemasan 50 kilogram, 150 dus air mineral, 72 box susu dan 24 dus biskuit.
“Tanda kasih ini kami serahkan di tiga posko, yakni Lewolaga, Konga dan Bokang. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi saudara-saudari dan anak-anak terdampak. Setelah ini, kami akan kembali ke Jakarta dan berupaya untuk terus membantu warga terdampak,” kata Grace Siahaan.
Disaksikan Florespos.net, Sabu (9/11/2024) siang, selain menyerahkan bantuan kemanusian, Grace Siahaan yang juga Tim Panitia Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Herman Fernandez juga berdialog dan bermain dengan anak-anak terdampak di Posko Konga, Kecamatan Titehena.
Sebagaimana diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki berada di antara Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT, meletus dahsyat pada Minggu (3/11/20240) malam.
Meski sudah sepekan, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat dalam beberapa hari terakhir ditandai dengan erupsi yang terjadi berulang kali disertai semburan abu vulkanik yang sangat tebal, pasir dan kerikil serta material lainnya.
Hal ini telah memaksa ribuan warga yang berdomisili di sekitar Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura mengungsi.
Berdasarkan data yang diperoleh Florespos.net, Sabtu (9/11/2024) pagi, warga yang mengungsi kini mencapai 10.770 jiwa. Mereka tersebar di wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Di antara 10.770 jiwa tersebut terdapat 54 bayi dan 434 balita atau 489 orang bayi-balita. Selain itu di dalamnya juga terdapat 50 orang ibu hamil (Bumil), 110 orang ibu menyusui (Busui), 872 orang lanjut usia (Lansia) dan 20 orang penyandang disabilitas.
Warga terdampak yang mengungsi di tiga posko terpusat (Lewolaga, Konga dan Bokang Wolomatang) dan rumah penduduk di Kecamatan Titehena berjumlah 5.522 jiwa atau 1.151 kepala keluarga dengan rincian 1.929 laki-laki 1.921 perempuan. Di dalamnya ada 19 bayi, 184 balita, 16 Bumil, 27 Busui, 241 Lansia dan 11 disabilitas.
Sementara pada 9 desa dan Kota Maumere, Kabupaten Sikka berjumlah 3.502 jiwa atau 925 kepala keluarga terdiri dari 1.636 laki-laki dan 1.876 perempuan. Di dalamnya, 42 bayi, 196 balita, 32 Bumil, 86 Busui, 463 Lansia, dan 7 disabilitas. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat