MAUMERE, FLORESPOS. net-Bripka Ahmad Rifai, oknum anggota Intelkam Polres Sikka, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menyelamatkan nyawa Anjelo (8), bocah yang tenggelam di Pantai Lokaria saat mandi laut bersama teman-teman.
Aksi heroik anggota polisi ini berawal ketika, tengah makan bersama rekannya Bripka Kurd Anyelus Say di salah satu kedai di pinggiran pantai, tidak jauh dari lokasi kejadian, Kamis (31/10/2024) kemarin.
Tiba-tiba terdengar teriakan sejumlah anak-anak meminta tolong lantaran salah rekan mereka terbawa arus air laut dan tenggelam.
Tanpa basa basi, Bripka Ahmad langsung berenang dan menyelam mencari korban yang tenggelam, namun tidak menemukan korban lantaran arus laut.
Berselang 5 menit kemudian, tiba-tiba korban mengapung di permukaan laut. Melihat itu, Bripka Ahmad langsung mengevakuasi korban yang sudah dalam kondisi tubuh kaku dan tidak bernyawa ke tanggul penahan gelombang.
Dalam kondisi korban terbaring kaku tidak bernyawa, Ahmad Rifai langsung memberikan tindakan dengan membuat napas buatan ke mulut korban sambil memacu jantung korban.
“Alhamdulilah, selang 15 menit kemudian, adik Anjelo langsung muntah. Dalam hati saya hanya berkata terima kasih Tuhan,” ungkap Bripka Ahmad Rifai saat ditemui di Mapolres Sikka, Jumat (1/11/2024) pagi.
Bripka Ahmad Rifai mengisahkan, ketika melihat korban dalam kondisi lemas, Bripka Krus langsung menggendong korban untuk dilarikan ke Rumah Sakit umum TC Hillers Maumere guna mendapat perawatan medis lebih lanjut.
“Saat saya rasakan denyut jantung korban sudah ada, saya langsung suruh pak Kur segera star mobil untuk bawah korban ke rumah sakit,” tuturnya.
Bripka Kurk Say mengatakan, saat mengevakuasi korban menuju rumah sakit, sempat mengalami hambatan, dengan kondisi korban kritis.
“Tangan saya satu gunakan untuk setir mobil, sementara yang lainnya untuk lambaikan tangan agar kendaraan di depan bisa menepi. Dan saya lihat korban sudah setengah mati, mata putih terbalik,” kisahnya.
Setibanya di rumah sakit, lanjut Bripka Kurk, salah satu dokter tidak yakin karena korban semakin kritis.
“Saya paksa agar dokter itu harus menyelamatkan korban dan puji Tuhan akhirnya korban bisa selamat,” ungkapnya penuh haru. *
Penulis : Shinto Koban (Kontributor)
Editor : Wall Abulat