ENDE, FLORESPOS.net-Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Flores (Uniflor) melakukan penelitian dan penjaringan aspirasi dari sejumlah pihak tentang warga yang telah berkontribusi pada berbagai bidang kehidupan.
Sejumlah pihak dimaksud, adalah mereka-mereka yang telah berkorban memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa dan tanah air. Para tokoh ini kemudian disebut sebagai tokoh Inspiratif dan berprestasi di bidangnya masing-masing.
“Kami menjaring aspirasi, melakukan wawancara, meminta masukan dari berbagai pihak guna mendapatkan orang yang tepat untuk diberikan penghargaan. Kami menjaring dari orang-orang kecil seperti tenaga guru yang telah lebih dari 10 tahun mengabdi dengan pendapatan yang kecil. Tenaga kesehatan yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun dengan penghasilan pas-passan. Seniman, pengusaha kecil dari wilayah Kabupaten Ende di utara, selatan, timur dan barat. FEB Uniflor berikan penghargaan atas dedikasi mereka terhadap pembangunan bangsa dan Kabupaten Ende khususnya,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uniflor, Dr. Rafael Octavianus Byre, SE, M.Sc di Auditorium H.J. Gadi Djou, Senin (28/10/2024).
Para penerima FEB Award berjumlah 17 orang. Masing-masing kriteria berjumlah 4 orang dan ditambah 1 orang penggerak yang menjadi inspirasi bagi sesama.
Mereka yang menerima FEB Award dari tenaga kesehatan (sukarela/honorer), Tenaga Guru (honorer), Seniman dan mereka yang bergerak di bidang UKMKM.
Octavianus Byre mengatakan, FEB Award diberikan dalam semangat Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024. Sebelum penyerahan FEB Award didahului dengan parade budaya yang melibatkan generasi muda di Kabupaten Ende.
FEB Uniflor melibatkan 17 sekolah tingkat SMA/SMK serta utusan semua Prodi dari semua fakultas di Kampus Uniflor.
Peserta Parade budaya yang mengambil tempat star di Tugu Pancasila-Simpang Lima Kota Ende semuanya berbalut busana khas daerah dari seluruh Indonesia.
Para peserta tampak menggunakan pakaian khas daerah Flores, Bali, Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Daerah Papua. Kehadiran peserta Parade Budaya yang melintasi sejumlah jalan Protoko Kota Ende mendapatkan perhatian masyarakat.
Para Penerima FEB Award 2024
Kategori Tokoh Inspiratif Bidang Ekonomi yakni, Robertus Kesu. dari Desa Uzuramba Barat, Kecamatan Ende. Olivia May, pemilik UMKM Puto Group Ende.
Alpen Hanakin dari Kelurahan Kelimutu yang bergerak di bidang usaha kuliner.dan tokoh inspiratif bidang ekonomi dari Kecamatan Maurole, Bernabas Bego, mengelola Bumdes Bersama Sinar Maurole mandiri.
Bernabas Bego dan kelompoknya sukses mengelola Bumdes di Kecamtan Maurole dari dana PNPM awal Rp2 miliar kini telah berkembang menjadi Rp28 miliar lebih. Bergerak diberbagai sektor, mulai dari simpan pinjam, usaha sembako, toko bangunan, air minum serta berbagai usaha produktif lainnya.
Tenaga inspiratif bidang Pendidik yakni, Hadijah Yusuf, S.Pd guru SDI Metinumba 1 di Kecmatan Pulau Ende telah 11 tahun menjadi tenaga honorer.
Anastasia Mbu, mengajar di salah satu SDI di Kecamatan Detukeli yang telah mengabdi selama 18 tahun sebagai guru honorer.
Ardina Bannunaek guru honorer SD GMIT Ende 4 sejak tahun 2007 mengajar dan hingga saat ini masih menjadi tenaga honorer. Emanuel Sena, pengajar SLB pada SMP Tuna Grahita di Jalan Nangka, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende.
Tenaga Inspiratif bidang kesehatan, Halimah bekerja sebagai tenaga sukarela di Puskesmas Rukun Lima sejak 2013-2024, pernah kerja di Puskesmas Pulau Ende.
Efraim Nggai, bekerja di Puskesmas Watu Nggere, Kecmatan Detukeli 2014-2024. Hingga saat ini masih menjadi tenaga honorer.
Agustina Yanti Ito bekerja di Puskesmas Nangapanda (2013-2024). Saat ini bekerja di Desa Timbaria. Yosefanus Sema bekerja di Puskesmas Watuneso. Telah 11 tahun mengabdi masih menjadi tenaga honorer.
Tokoh inspiratid kehidupan dan seniman budayawan, Edeltrudis Nona, kader pemberdayaan masyarakat dari Desa Kebirangga, Kecamatan Maukaro. Elisabeth Bheni konsen mengelola sampah bersama kelompok Trash Hero..
Susana Sana, asal Desa Wolo Paku yang mengelola Kopi.Wolo Paku serta Agro wisata yang menggabungkan pengelolaan kopi dengan pariwisata.
Dominikus Sila, seniman pencipta lagu dan budayawan asal Kecamatan Detukeli. Salah satu lagu ciptaanya adalah Ana Fua.
Tokoh inspiratif kehidupan, Pater Avent Saur, SVD. Pater Avent memiliki kepedulian dan perhatian serius terhadap kesehatan jiwa.
Penghargaan Kebudayaan
Rektor Uniflor, Dr. Wilybrordus Lanamana,SE.MMA, menyebut FEB Award sebagai penghargaan kebudayaan dalam rangka Sumpah Pemuda.
Kata Wily Lanamana, kebudaayan adalah buah budi dalam hidup bermasyarakat, sehingga apa yang dibuat oleh para penerima penghargaan ini berangkat dari proses bikir, reflekis, pengamatan potensi di lingkungan dan mencoba untuk kerja-kerja kreatif sesuai bidang masing-masing dan terus begerak sampai saat ini.
Lebih jauh Rektor Uniflor mengatakan, empat kelompok FEB Award semuanya memiliki dampak yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat.
“Bidang ekonomi, memiliki banyak dampak atau manfaat ikutan. Kegiatan individu atau kelompok dibidang ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi, perluasan lapangan kerja, mengurangi pengangguran. Penghargaan ini pantas diberikan kepada individu atau kelompok, karena tidak semua orang mampu melakukan hal seperti ini.Ada orang yang memiliki pikiran, modal, tetapi tidak semua bisa eksekusi.Ada juga orang yang memiliki pikiran, modal dan mampu eksekusi, namun tidak bertahan lama”.
“Sebagai pimpinan Uniflor, saya memberikan penghargaan kepada Fakultas Ekonomi yang membuka ruang apresiasi seperti. Ini merupakan bentuk penghargaan dari lembaga pedidikan tinggi terhadap karya, kerja, kreativitas individu, kelompok yang ada di sekitar kita,” kata Wily Lanamana.
Rektor Wily Lanamana juga menyoroti kondisi tenaga kesehata dan pendidikan.
Menurut Wily Lanamana, kondisi tenaga pendidik dan kesehatan yang bekerja di atas 10 tahun, namun masih menjadi tenaga honorer dengan pendapatan seadanya merupakan potret yang ada di daerah. Di mana tenaga guru sekian tahun bekerja sebagai honorer, namun tetap mengajar dan mendidik anak bangsa yang ada di desa.
“Tenaga kesehatan terus mengabdi sekian tahun, meski dengan pendapatan seadanya. Instisui tidak melihatnya, kami coba memotret dalam batas-batas tertentu dengan penghrgaan yang diberikan ini. Mudah-mudahan bisa terus mendorong semangat bapak/ibu untuk tetap semangat dan terus bekerja”.
“Penghargaan ini didengar banyak orang, diperhatiakan dan ditahun mendatang ada penghargaan lain yang tidak saja diberikan oleh Uniflor atau oleh lembaga pendidikan tinggi lain. Mungkin ada perhatian dari pmerintah daerah atau mungkin pemerintah pusat berkaitan dengan kerja-kerja individu atau kelompok yang telah memberikan dampak bagi banyak orang,” kata Wily Lanamana.
Dekan FEB, Octavianus Byre menyebutkan, penghargaan yang diberikan berupa sertifikat serta sedikit dana bagi para pejuang diberbagai bidang kehidupan. *
Penulis : Anton Harus
Editor : Wentho Eliando