LARANTUKA, FLORESPOS.net-Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, mencanangkan Program Gerakan Berani Awasi Pemilihan Serentak 2024 (Gebrak 2711).
“Program ‘Gebrak 2711’ ini dicanangkan dalam rangka pelaksanaan pengawasan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tahun 2024, di Kabupaten Flores Timur,” kata Ketua Panwascam Larantuka Gergorius Sule Sanga dalam rilis yang diterima media ini, Sabtu (5/10/2024).
Menurut Gergorius Sanga, Program “Gebrak 2711” ini juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat, salah satunya bagi pemilih pemula pada 30 September 2024, bertempat di Panti Asuhan Damian Weri Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka.
Eris, sapaan akrab Gergorius Sule Sanga ini menjelaskan Program “Gebrak 2711” sebagai langkah pengawasan partisipatif.
Program ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat di wilayah pengawasannya, yakni Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa dan Perangkatnya, Masyarakat Pemilih, Pemilih Pemula atau Siswa SMA Sederajat, pemilih Berkebutuhan Khusus, Penyelenggara Pemilu, dan tokoh agama.
“Kepada kelompok sasaran ini dibekali informasi berkaitan dengan kepemiluan, potensi kecurangan, pelanggaran serta informasi tentang Undang-undang yang mengatur tentang netralitas ASN, Kepala Desa dan Perangkatnya,” kata Eris.
Untuk mencapai sasaran program ini, kata Eris, pihaknya bersama perangkat Panwascam beserta Pengawasan Desa Kelurahan (PKD) se-Kecamatan Larantuka, terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok-kelopok sasaran, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Sebagai langkah pencapain program, kami terus melakukan berbagai bentuk sosialisasi baik secara langsung ke lapangan maupun melalui media sosial, diantaranya Bakti Sosial dan Penyebaran Flyer Mimbar Kita danWebinar,” katanya.
Eris mengharapkan agar melalui program ini masyarakat dapat mengetahui tanggungjawabnya untuk Pemilihan yang demokratis dan bermartabat sebagai langkah Pengawasan Partisipatif oleh masyarakat dapat tercapai.
“Jika program ini berjalan baik, dan informasi kepemiluan dapat dipahami oleh seluruh kelompok masyarakat, maka kami yakin bahwa, potensi sengketa dan pelanggaran pilkada dapat diminimalisir,” katanya.
“Saya berharap partisipasi aktif seluruh masyarakat Flores Timur mengawasi proses penyelenggaraan Pilkada demi menjaga marwah demokrasi dan keutuhan jalinan persaudaraan sebagai insan Lamaholot sejati,” harap Eris.
Suster Bernadete Kewa Deran, salah satu pengasuh PantiAsuhan Damian Weri mengungkapkan pihaknya sangat berterimakasih atas langkah yang ditempun Panwascam Larantuka.
“Kami mengucapkan terimakasih atas kegiatan Sosialisasi dari Panwascam Larantuka di PantiAsuhan kami. Kegiatan ini bagi kami sangat penting terkhususnya bagi anak-anak Panti yang berkebutuhan khusus atau Disabilitas,” kata Suster Bernadete saat kegiatan sosialisasi di Panti Asuhan Damian Weri, Senin (30/9/2024).
Menurutnya, melalui program ini banyak informasi kepemiluan diperoleh dan sangat bermanfaat bagi pemilih dan calon pemilih.
“Kami banyak mengetahui hal-hal berkaitan dengan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT dan Bupati-Wakil Bupati Flores Timur, contohnya sebelum kegiatan Sosialisasi kami belum mengetahui nama-nama Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT dan nana Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Flores Timur,” kata Suster Bernadete.
Lanjut Suster Bernadete, “Kami juga banyak mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dalam Pemilihan ini, apalagi anak-anak Panti yang berkebutuhan khusus.”
“Karena anak-anak Panti juga ada yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, jadi dengan kegiatan sosialisasi ini membantu mereka memahami hal-hal terkait Pemilihan,” kata Suster Bernadete.
Suster Bernadete juga meminta Panwascam Larantuka untuk melakukan sosialisasi dan simulasi penggunakan surat suara, agar dapat membantu pemilih pemula khususnya penyandang disabilitas di panti asuhan tersebut.
“Saya juga berharap agar Bapak Ibu Panwascam Larantuka datang lagi untuk sosialisasi dengan membawa contoh Surat Suara agar anak-anak Panti bisa langsung belajar atau mempraktekan bagaimana menggunakan Surat Suara dan sebagainya. Terkhususnya contoh Surat Suara untuk Tuna Netra karena ada anak Panti yang matanya tidak bisa melihat secara,” katanya.
Senada disampaikan Polikarpus Ama Boli dan Yohanes Pito Kolin, penghuni Panti Asuhan Damian. Mereka sangat senang ada sosialisasi di panti asuhan, karena banyak informasi yang didapat, termasuk nama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT dan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Flores Timur. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus