LABUAN BAJO, FLORESPOS-Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2024-2028 dilantik dan dikukuhkan Dewan Pengurus Daerah (DPD) NTT di aula Kantor KB Komodo Labuan Bajo, Jumat (13/9/2024).
Ketua Umum DPD IPeKB NTT, Nikodemus, pada kesempatan itu antara lain mengingatkan DPC IPeKB Mabar agar bekerja keras meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat demi peningkatan kualitas keluarga.
Juga tingkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan perbaikan gizi keluarga terkait penurunan angka stunting serta peningkatan pemenuhan gizi keluarga. Remaja putri harus sehat dan produkstif karena remaja putri calon ibu yng melahirkan generasi berkualitas.
Penyuluh KB juga harus bekerja inovatif dan kreatif untuk menciptakan program. Kerja sama/kolaboratof demi Indonesia emas. IPeKB juga dihimbau agar bekerja cerdas, gencar sosialisasi penggunaan kontrasepsi kepada masyarakat, perkuat kerja sama dengan semau pihak, dan selalu semangat. Usia IpKB baru 17 tahun, kata Nikodemus.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar, Hilarius Madin mewakili Bupati Edistasius Endi pada kesempatan sama, di antaranya mengatakan, IPeKB merupakan organisasi profesi. Hal ini untuk menyatukan seluruh pengurus guna meningkatkan kapasitas, menyerap aspirasi penyuluh di lapangan.
Sekarang, kata mantan Camat Sano Ngganggu tersebut, perkembangan zaman semakin canggih. Oleh sebab itu IPeKB harus mampu menyikapi tantangan dimaksud. Sehubungan dengan itu pula, IPeKB dituntut berinovasi dan berkreasi. Salah satu program terkait ini yakni percepatan penurun angka stunting, dan bergerak bersama degan instansi lain di lapangan.
Madin yang bekas penyuluh KB di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) itu mengingatkan, jajaran IPeKB Mabar juga harus mampu menjadi motor penggerakan menyadarkan pentingnya ber-KB, seperti mengatur jarak kelahiran dan lain-lain.
Kalau tahun 1970-an, kata Madin, tidak sedikit masyarakat yang berpandangan bahwa program KB seolah-olah menentang kehendak Tuhan. Padahal sesunggunya bukan menentangkan kehendak Tuhan, tetapi untuk mengatur jarak kelahiran dan berbagai hal positif lainnya.
Pandangan yang seolah-olah menentang kehendak Tuhan itu mencuat akibat pemahaman masyarakat tentang program KB era tersebut masih terbatas.
Terkait KB, menurut Madin, masih punya korelasi dengan dunia ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Kehadiran IPeKB diharapkan dapat menekan angka stunting di Manggarai Barat demi tercapainya generasi berkualitas.
“Ber-KB itu salah satu cara untuk mengatur jarak anak supaya tidak terjadi ledakan penduduk. Tugas bapak ibu penyuluh KB itu mulia,” komentar Madin.
Di tempat yang sama, nada yang sama pula diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Mabar, Rafael Guntur, yang juga salah satu Pembina IPeKB Mabar.
Ditambahkan, tugas IPeKB salah satunya untuk memperjuangkan hak-hak dan kewajiban anggota organisasi bersangkutan, yaitu IPeKB Mabar.
Jajaran pengurus IPeKB Mabar masa bhakti 2024-2028 antara lain Ketua Umum Hubertus Mega Tanji, Sekretaris Umum Frederikus Septyanto Nohos, dan Bendahara Umum Emilianna K. Taruk. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus