RUTENG, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,2 miliar lebih untuk SMPN 4 Langke Rembong sebagai jawaban atas pelbagai keluh kesah keterbatasan ruang kelas dan sarana fasilitas lain sekolah itu.
Pengerjaan proyek fisik di lapangan sedang dilaksanakan untuk empat item proyek seperti pembangunan ruang kelas baru, gedung UKS, ruang laboratorium komputer, dan rehabilitasi ruang kelas yang rusak.
Pantauan Florespos.net, Rabu (21/8/2014), semua item proyek telah mulai dikerjakan oleh masing-masing kontraktor, yakni proyek ruang kelas baru oleh CV Wela Tedeng senilai Rp 1,3 miliar lebih, ruang laboratorium komputer oleh CV Mariane Putri sebesar Rp 496 juta lebih, gedung UKS oleh CV Carolina sebesar Rp 184 juta lebih, dan rehabilitasi ruang kelas rusak oleh CV Moskati Permai senilai Rp 199 juta lebih.
Anggaran bernilai miliaran itu berasal dari dana alokasi khusus tahun 2024 yang prosesnya dimulai tahun lalu, yakni proposal dari sekolah, lalu direkomendasikan Pemkab Manggarai melalui Dinas Pendidikan.
Kasek Wens Resman mengatakan, adanya proyek besar di sekolah ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun dunia pendidikan yang lebih baik. Karena apa yang diberikan itu merupakan jawaban riil atas pelbagai kebutuhan riil sekolah ini.
“Kami berterimakasih atas alokasi dana proyek ini dari Pemkab. Orang tua siswa, komite, dan guru-guru juga sangat berterimakasih karena mulai terpenuhinya kebutuhan riil di sekolah ini,” katanya.
Dengan dibangunnya ruang kelas baru, dan yang lain-lain, maka kebutuhan sekolah terpenuhi secara baik sehingga smester depan, semua sekolah pagi. Tidak lagi ada sekolah siang atau sore hari seperti terjadi selama ini.
Adanya ruang kelas baru juga sedikit menjawab tuntutan suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) layak, efektif, dan efisien di tengah kian membludaknya siswa yang masuk SMPN 4 Langke Rembong ini.
Pada tahun ajaran baru ini, jumlah siswa sangat banyak sehingga total siswa mencapai 640 siswa. Banyaknya siswa tentu membutuhkan ketersediaan ruang kelas yang cukup dan layak untuk KBM.
Ke depan, demikian Kasek Wens Resman, sudah ada proposal juga untuk pembangunan toilet yang layak bagi siswa dan guru serta ruangan untuk bimbingan konseling. Signalnya sudah positif.
Ditanya tentang harapannya atas proyek fisik tersebut, Kasek Wens Resman menjelaskan, output proyek harus bermutu dan rampung tepat waktu sesuai dengan kontrak.
Kontraktor pasti sudah tahu semua itu sehingga nyata di lapangan progres fisik yang cukup maju sejak mulai dikerjakan Juli lalu. Hal itu didukung material proyek yang selalu tersedia dan cuaca yang kering dan cerah.
Orang tua siswa, Ruben Masu mengatakan, sekolah sudah memberitahu akan adanya anggaran besar ke sekolah ini. Tentu ini tidak datang sendiri, melainkan hasil perjuangan sekolah dan Pemkab sehingga pusat mengucurkan dananya.
“Kami sebagai orang tua pasti senang karena sarana dan fasilitas sekolah ini kian lengkap dan baik demi anak-anak,” katanya.
Harapannya ke depan, ada lagi anggaran untuk membangun yang lainnya yang belum ada atau belum lengkap di SMPN 4 Langke Rembong ini.
Kandidat Sekolah Rujukkan Google
Selain itu, SMPN 4 Langke Rembong saat ini juga tengah melambung tinggi dalam hal pembelajaran teknologi digital. Terkini, sekolah itu sedang dalam proses untuk menjadi kandidat sekolah rujukkan google.
Proses untuk menjadi sekolah rujukkan google sedang dilaksanakan berupa pelatihan yang diadakan oleh instruktur dari google sendiri, yakni guru Veroncius Littik yang sehari-hari menjadi guru di SMPN 12 Satar Mese di Paka.
Pelatihan dalam kerja sama google dan SMPN 4 Langke Rembong diikuti 53 guru. Pelatihan itu sendiri berstandar tinggi dalam mewujudkan google workspace for education.
Para guru tampak antusias mengikuti detail materi yang diberikan instruktur berkaitan dengan aplikasi-aplikasi dan cara mengoperasikannya.
Aktivitas dalam ruangan itu sempat dipantau Kasek Wens Resman dan Ketua Panitia Pelatihan guru Antonius Paulo Riberu.
Menurut Instruktur Veroncius Littik, apa yang terjadi di sekolah ini merupakan respons positif atas kegiatan yang diadakan google di Dinas Pendidikan Manggarai, beberapa waktu lalu.
“Kepala Sekolah ini responsnya positif dan antusias. Lalu, ada komunikasi lanjutan sehingga ada kerja sama dengan google,” katanya.
Pelatihan ini merupakan realisasi dari kerja sama itu. Arahnya nanti menjadikan sekolah ini sebagai kandidat rujukkan google.
Dalam sekolah rujukkan google itu, para guru diharapkan berinovasi dalam pembelajaran bidang IT dengan alat-alat google seperti goggle docs, google slide, google Classroom, google meet, dan fitur-fitur lainnya.
Era ini, para guru harus tahu aplikasi-aplikasi google untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Dengan itu, anak-anak disiapkan menghadapi masa depan yang maju pesat dengan teknologi digital.
Mengapa? Kodrat anak-anak masa depan mutlak tahu berteknologi digital untuk hidup dan usahanya.
Dikatakan, SMPN 4 Langke Rembong menyikapi hal ini secara serius dengan mengambil sikap untuk bekerja sama dan mulai merealisasikannya dengan pelatihan-pelatihan.
Dalam beberapa hari ini telah dilakukan kegiatan pembekalan sebagai pengantar dalam google workspace for education.
Dan, malah pelatihan awal berupa tahapan level nol telah dilewati dan hari-hari ini sudah masuk latihan tahap berikutnya, level satu.
Selanjutnya, para guru disiapkan untuk mengikuti ujian bersertifikasi berstandar Internasional. Jika lulus akan mendapat sertifikat google level satu.
Jika para guru lulus, maka peluang menjadi kandidat sekolah rujukkan google sangat besar dan bisa diwujudkan nantinya di sekolah ini.
Dikatakan, untuk bisa menjadi sekolah rujukkan google, maka sejumlah persyaratan harus dipenuhi seperti mempunyai 60 chrome book, 30 persen guru bersertifikasi pelatihan dari google, dan semua siswa mempunyai akun belajar dari google juga.
Dengan status sekolah rujukan, demikian guru Veroncius Littik, banyak dampak positif bagi sekolah dan guru-guru. Sekolah ini bisa menjadi rujukkan sekolah lain dalam hal berteknologi digital.
Ditanya tentang banyaknya sekolah di Manggarai yang telah bekerja sama dengan google, guru Veroncius menjelaskan, yang ditunjuk ada 8 sekolah. Tetapi, baru dua yang sudah menindaklanjuti secara nyata, yakni SMPN 4 Langke Rembong dan SMPN 12 Satar Mese.
Sedang Ketua Panitia Pelatihan guru Antonius Paulo Riberu mengatakan, pelatihan diampu langsung orang google sudah dua kali, yakni pembekalan untuk mengantar para guru menuju pelatihan dan pelatihan level nol dan level satu sekarang ini.
“Sekarang para guru sedang ikut simulasi hingga test yang diberikan instruktur, sebelum diadakan ujian berstandar google,” katanya.
Semua kegiatan jalan lancar dan para guru sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dalam rangka menunjang pembelajaran yang searah dengan perkembangan zaman. *
Penulis : Christo Lawudin
Editor : Wentho Eliando