RUTENG, FLORESPOS.net-Paroki Kajong di Kevikepan Reo, Keuskupan Ruteng, Flores, NTT mulai membudidayakan jenis kayu bernilai ekonomi tinggi dalam tahun ekologi integral ini.
Kayu itu adalah jenis ulin yang biasanya hanya tumbuh dan hidup di Kalimantan dan Sumatera. Kayu ini dikembangkan dalam upaya menopang ekonomi umat nantinya.
Dihubungi, Rabu (21/2/2024), Pastor Paroki Kajong, Rm. Bernard Palus mengatakan, ada banyak bibit anakan kayu yang siap ditanam di wilayah Paroki Kajong dalam tahun ekologi ini. Di antaranya ulin alias kayu besi yang bernilai ekonomi tinggi.
“Kayu ulin, kita mulai budidayakan di wilayah ini. Ini kayu nilai ekonominya tinggi. Jadi sangat membantu ekonomi umat nantinya,” katanya.
Dalam rencananya, kayu ulin ditanam di kebun-kebun umat di stasi-stasi. Jumlah anakan yang disiapkan cukup banyak.
Selain kayu ulin, yang ditanam juga adalah jenis anakan kayu Tabebuya, Pinang Hias, Ketapang Kencana, dan Flambayon.
Total anakan yang disiapkan sebanyak 7.600 pohon. Sebanyak 400 anakan telah ditanam di sekitar paroki.
Jalur yang telah ditanami, yakni sepanjang jalan umum strategis menuju Puksemas, lembaga pendidikan dan juga jalan ke pusat kecamatan.
“Tak saja di wilayah pusat paroki, anakan kayu tersebut nantinya ditanam di stasi-stasi,” katanya.
Paroki juga, demikian Rm. Bernard, telah menjadwalkan penanaman pepohonan itu. Maret nanti yang ditanam adalah jenis pohon seperti durian, dan lain-lain.
Seorang umat Ruben Damung mengatakan, sebaiknya anakan kayu yang ada ditanam semua sekarang karena lagi ada hujan. Dengan itu, harapan hidupnya tinggi dibandingkan ketika ditanam pada saat hujan tidak turun lagi.
“Simbolis tanam kemarin kiranya diikuti dengan penanaman berikutnya pada lokasi yang ditentukan di wilayah Paroki Kajong ini,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando