Peduli Kampung, Jack Ahi bersama Warga Aeramo Perbaiki Jembatan Pomakeke

- Jurnalis

Senin, 19 Agustus 2024 - 14:16 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Aeramo memperbaiki Jembatan Pomakeke dibawah komando tokoh muda Aeramo, Jack Ahi.

Warga Aeramo memperbaiki Jembatan Pomakeke dibawah komando tokoh muda Aeramo, Jack Ahi.

MBAY, FLORESPOS.net-Warga Desa Aeramo di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menginisiasi perbaikan jembatan di saluran pembuangan di wilayah SDI Pomakeke yang alami kerusakkan parah.

Untuk perbaikan prasarana umum itu, warga rela merogoh kantong sendiri. Inisiasi ini dimotori Yakobus Mapa alias Jack Ahi, salah satu tokoh muda warga Dusun 1 Desa Aeramo.

Perkerjaan perbaikan dengan material lokal, dilaksanakan Senin (19/8/2024).

Jack Ahi datang ke lokasi jembatan yang rusak tersebut mengendarai pikup berwarna putih.

Baca Juga :  Perpustakaan Nagekeo Masih Minim Buku Pelajaran Sekolah

Dia membawa serta beberapa batang balok kelapa dengan perlengkap pendukung lain seperti paku, dan alat-alat kerja.

Tujuan perbaikan jJembatan Pomakeke ini hanya satu, rasa memiliki dan kepedulian terhadap Kampung Aeramo.

“Tidak ada maksud dan tujuan lainnya. Semua biaya perbaikan dan pembelian kayu balok kelapa, uang pribadi saya,” kata Jack Ahi, Senin (19/8/2024) pagi.

Jack Ahi mengatakan, biaya perbaikan darurat murni swadaya dirinya. Ketika disinggung anggaran dari pemerintah, ia menegaskan bahwa “jangan hanya bertanya, seberapa besar negara berbuat untuk kita (rakyat) tetapi seberapa besar kita berbuat untuk negara”.

Baca Juga :  Ketua Bawaslu Nagekeo Minta Kepala Desa  Jaga Netralitas Pilkada

Jack Ahi menambahkan, selain agar kendaraan roda dua dan roda empat bisa melintas, inisiasi kerja darurat ini juga untuk mempertimbangkan jika terjadi banjir di saluran pembuangan tersebut tidak akan menghambat lalulintas.

Menurut dia, jika banjir besar, petani dan anak-anak sekolah tidak bisa menyeberangi sungai.

Akibatnya, berdampak pada ekonomi masyarakat Desa Aeramo, Desa Nangadhero dan sekitarnya. Selain itu kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa saja terhenti. *

Penulis : Arkadius Togo

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila
Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega
200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara
Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini
Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024
Nasabah PNM Mekaar Mengajar dan Berkarya, Mewujudkan Impian di Bantar Gebang
Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo
PAD Flores Timur Ngos-ngosan Parkir Dua Digit
Berita ini 128 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 19:27 WITA

Dukung Ketahanan Pangan, Bripka I Gusti Epri Dwi Arsika Dorong Warga Budidaya Ikan Nila

Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WITA

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Januari 2025 - 12:42 WITA

200 Kepala Keluarga Penyintas Lewotobi Mulai Masuk Hunian Sementara

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:21 WITA

Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:21 WITA

Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024

Berita Terbaru

Penyintas Eupsi Lewotbi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur Saat Tiba di Huntara, Senin (20/1/2025) sore. (FOTO: WENTHO ELIANDO)

Nusa Bunga

Tiba di Huntara, Penyintas Erupsi Lewotobi Merasa Bahagia dan Lega

Senin, 20 Jan 2025 - 16:27 WITA