LARANTUKA, FLORESPOS.net-Festival Mini Meko di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur merupakan kerja gotong royong Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat (Pempus).
“Festival Mini Meko mengangkat tema ‘Dari Laut, Kita Bangun Peradaban dan Menjaga Lingkungan’ terlaksana berkat kerja gotong royong Pemda, Pemprov dan Pempus,” kata Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I Rasyid, Kamis (1/8/2024).
Penjabat Bupati Sulastri Rasyid menyampaikan itu kepada wartawan sehubungan dengan digelarnya Festival Mini Meko pada tanggal 3-4 Agustus 2024 di Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara.
Saat itu Penjabat Bupati Sulastri Rasyid didampingi Sekretaris Daerah, Petrus Pedo Maran, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Katharina M. Riberu, Plt Kepala Dinas Perikanan Siprianus Sina Ritan, Kepala Dinas Perhubungan Ahmad R. Duli, Kepala Dinas Kominfo Heronimus Lamawuran, dan sejumlah pejabat lainnya.
Sulastri Rasyid mengatakan, Festival Mini Meko mendapat dukungan dari Pempus melalui sejumlah Direktorat Jendral di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekraf, Perpustakan Pusat, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kelautan dan Perikanan.
“Para pejabat dari Kementerian dan Penjabat Gubernur NTT direncanakan akan hadir pada Festival Mini Meko. Para pejabat dijemput melalui pawai perahu di laut dan tarian penjembutan. Semua peserta festival juga akan life in di Meko,” katanya.
Festival Mini Meko ini juga, kata Sulastri Rasyid melibatkan semua dinas di Pemda dibawah koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur.
“Festival Mini Meko digagas untuk mengangkat potensi wisata bahari Pulau Meko di Pulau Adonara yang selama ini masih terpendam agar bisa diketahui dan dinikmati oleh masyarakat lokal, NTT, nusantara dan internasional,” katanya.
Sulastri Rasyid mengatakan, Pulau Meko dan beberapa pulau sekitarnya serta bawah lautnya sangat indah dan eksotik. Semua potensi yang ada di Pulau Meko dan sekitarnya mesti dibangunkan atau diangkat agar dapat diketahui masyarakat luas sehingga dapat berdampak baik bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat.
“Di Pulau Meko ada Pulau Kelelawar. Ribuan kelelawar akan keluar dari Pulau Kelelawar dan bisa kita lihat saat pagi dan petang. Ada Pulau Pasir Meko dan pesona bawah lautnya yang indah dan eksotik,” ungkap Sulastri Rasyid yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT itu.
Sulastri Rasyid menyebutkan, selama dua hari Festival Mini Meko akan menampilkan pawai perahu, penampilan tarian-tarian, dolo-dolo masal, pemancangan bendera merah putih di Pulau Pasir Meko, kunjungan ke Pulau Pasir Meko dan Pulau Kelelawar.
Selain itu, penyerahan 15 unit kapal Dewi Bahari, launcing wahana permainan air, pasar murah UMKM dan komunitas, penceburan rumah ikan, penanaman terumbung karang, snorkeling dan diving, kampanye gerakan kemasyarakatan, orasi literasi, teater, hiburan musik, pencanangan literasi kerjasama dengan Perpustakaan Pusat dan pelatihan tenaga penanganan stunting serta lainnya.
Penjabat Bupati Sulastri Rasyid mengajak semua masyarakat Flores Timur, dan para wisatawan nusantara dan mancanegara datang menikmati keindahan dan eksotis Pulau Meko di Pulau Adonara saat Festival Mini Meko maupun waktu lainnya.*
Penulis: Wentho Eliando I Editor: Anton Harus