ENDE, FLORESPOS.net-Kasus kematian warga akibat serangan virus rabies yang ditularkan melalui salah satu Hewan Penular Rabies (HPR) yaitu anjing kembali terjadi di Ende pada beberapa waktu lalu.
Data yang diperoleh Florespos.net dari Dinas Kesehatan Ende melalui Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) menyebutkan dalam rentang waktu tahun 2024 rabies telah merenggut tiga warga Ende.
Kepala Dinas Kesehatan Ende, dr. Aries Dwi Lestari melalui Kepala Bidang P2P, Agustina Tondong mengatakan dalam rentang waktu sejak 1 Januari – 31 Juli 2024 tercatat ada 1.261 kasus gigitan HPR khusus anjing.
Dari jumlah kasus itu ada tiga warga yang meninggal dunia. Tiga warga yang meninggal tersebut dua warga Kecamatan Ende Utara dan satu warga Moni, Kecamatan Kelimutu.
“Jumlah kasus gigitan ini kita ketahui terdaftar di Rabies Center Ende. Artinya setelah ada kasus gigitan warga diberikan VAR,” katanya kepada Florespos.net, Kamis (1/8/2024).
Agustina Tondong juga menyampaikan saat ini stok VAR di Dinkes Ende sebanyak 1.750 vial sedangkan stok Serum Antirabies (SAR) sebanyak 12 vial. Stok ini dapat melayani 450- 500 orang.
“Stok ini dikirim dari provinsi pada tanggal 20 Juli 2024 lalu. Kita akan ajukan permintaan lagi karena kasus gigitan semakin meningkat,” katanya.
“Kami juga mengimbau kepada warga yang keluarganya digigit anjing lakukan langka pertama dengan mencuci luka dengan sabun di air yang mengalir lalu ambil VAR di Rabies Center,” katanya lagi.
Sebelumnya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende mencatat populasi anjing di daerah ini sudah mencapai 47 ribu lebih.
Dari jumlah tersebut baru 1.500 ekor anjing yang disuntik vaksin karena stok vaksin terbatas.
Dinas Pertanian dan Peternakan Ende melalui Bidang Kesehatan Hewan pada beberapa waktu lalu mengirim 8 sampel otak anjing ke laboratorium di Denpasar. Hasilnya 3 positif dan 5 negatif. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando