Panen Ratusan Ton Porang, Fransiskus: Romo Bernard Motivator Kami

- Jurnalis

Sabtu, 20 Juli 2024 - 10:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Romo Bernard Palus berada di tengah petani porang di Desa Gunung Baru, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Foto: Christo Lawudin

Romo Bernard Palus berada di tengah petani porang di Desa Gunung Baru, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Foto: Christo Lawudin

BORONG, FLORESPOS.net-Porang belakang ini buming karena menjadi komoditas yang dicari-cari pembeli hingga di pelosok kampung di wilayah Manggarai Raya (Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Khusus di wilayah Kecamatan Kota Komba dan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, nama Romo Bernard Palus selalu disebut-sebut.

Umat Paroki Mbata mengingat dan mengapresiasinya karena motivasinya dalam menanam porang satu dekade lalu saat menjadi pastor Paroki Mbata.

Ketika bersama Pastor Bernard Palus, dalam perjalanan menuju Desa Gunung Baru, Jumat (18/7/2024), terasa sekali.

Ketika masuk Kampung Mbata, Nonggu, dan Watu Rajong, kendaraan harus berhenti beberapa kali karena umat memanggilnya dan langsung bertegur sapa akrab.

Beberapa di antaranya malah meminta untuk singgah walaupun sebentar. Namun,  Romo Bernard hanya mampir untuk inung kopi pait (minum kopi tanpa gula) pada dua rumah baik di Mbata maupun Watu Rajong bersama anggota rombongan seperti Ardi dari Bandung Utama Grup yang juga penggiat tanaman porang, dan seorang motivator juga, dan lain-lain.

Pada dua rumah itu, Romo Bernard disanjung karena apa yang diperjuangkannya dulu sekarang telah menjadi kenyataan.

Baca Juga :  BPOM Kupang Galakan Germas Sadar Pangan Aman di Manggarai

Warga Kampung Mbata, Fransiskus Rapas mengatakan, porang milik keluarganya sangat banyak. Tetapi, belum digali karena belum ada signal penggalian dan penjualan dari Romo Bernard.

“Saya belum bongkar karena belum ada informasi dari Romo. Kami baru bongkar ketika Romo kabari,” katanya.

Romo Bernard bagi Fransiskus dirasakan sebagai penyelamat secara ekonomi karena motivasinya dalam menanam porang. Manfaat ekonomi itu sudah mulai dirasakan.

“Romo Bernard motivator kami para petani di sini untuk tanam porang,” katanya.

Sedangkan Agustinus Adil dari Desa Gunung Baru mengatakan, dirinya mengikuti secara utuh motivasi dari Romo Bernard. Karena itu dirinya rela mengasingkan diri ke kawasan pegunungan guna menanam porang seorang diri.

“Saya sangat bergantung pada Romo. Karena berkat motivasi, dukungan, dan suportnya, saya bisa tanam porang sangat banyak,” katanya.

Bagi Agustinus dan keluarga, Romo Bernard sudah menjadi bagian dari kehidupan, tidak bisa dipisahkan. Karena itu, ketika pindah tugas ke Paroki Kajong, Agustinus merasa sangat kehilangan.

Untuk urusan porang di kawasan Lando Lomes, dirinya dan anggota kelompok sudah siap membongkar setelah ada signal dari Romo Bernard. Malah, persiapan tenaga gali dan pengangkutan sudah diatur dengan baik.

Baca Juga :  25 Tahun Terus Tumbuh Tuk Bangun Asa, Sederet Komitmen PNM Peduli Bangun Negeri

Sebelumnya, Romo Bernard Palus mengatakan, porang itu merupakan kebutuhan dunia. Karena itu dicari-cari baik dalam dan luar negeri.

“Saya sudah lihat peluang itu. Karena itu, ketika jadi pastor paroki Mbata dan sekarang Kajong, saya terus motivasi umat untuk tanam porang,” katanya.

Porang demikian Pastor yang sering keluar masuk kebun umatnya itu, bisa diolah menjadi beras kualitas tinggi, kosmetik, obat-obatan, hingga pembersih kaca pesawat.

Untuk usaha, dirinya memberi contoh praktis dengan menanam porang di hamparan Lando Lomes dan porangnya kini siap panen.

Umat sekarang ini merasa tidak cukup hanya dengan berbicara atau berkhotbah. Tetapi, melakukan hal praktis yang baik bersama umat, terutama membangun ekonominya.

Agustinus dan juga masyarakat lain di Kampung Nonggu, Watu Rajong, Mbata, Galong, dan lain-lain sekarang ini mulai merasakan. Porang bisa langsung menjadi uang. Pembeli datang sendiri ke kampung-kampung setiap hari. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada
MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional
Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP
Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan
Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak
Labu Kuning Bisa Mengobati Beberapa Gejala Penyakit, Salah Satunya Darah Tinggi
Titik Nol Timur Pulau Flores di Basira-Flores Timur, Lukman Riberu dan Zakarias Paun: Supaya Jadi Jalan Trans Nasional
Anak di Bawah Umur Terjaring Operasi Turangga 2024, Polisi: Orangtua Jangan Jerumuskan Anak
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 November 2024 - 13:31 WITA

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada

Sabtu, 2 November 2024 - 21:50 WITA

MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional

Sabtu, 2 November 2024 - 20:55 WITA

Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP

Sabtu, 2 November 2024 - 15:08 WITA

Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan

Sabtu, 2 November 2024 - 09:53 WITA

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak

Berita Terbaru