ENDE, FLORESPOS.net-Bakal calon (Bacalon Bupati Ende, Laurentius Gadi Djou, Minggu (16/6/2024) malam melakukan kegiatan tatap muka dengan warga RT 05, RW, Kompleks Pu’naka Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.
Kedatangan Bacalon Bupati yang akrab disapa Lory disambut hangat oleh warga yang sudah menunggu di tenda kegiatan tatap muka.
Pada kesempatan ltu Lory Gadi Djou menyampaikan sepak terjangnya, niatnya maju menjadi bupati Ende, gambaran visi misinya atau apa yang dilakukannya jika mendapatkan amanah dari masyarakat. Lory juga menyampaikan gambaran tagline Desa Produktif dan Kota Kreatif.
Setelah penjelasan dari Lory Gadi Djou (LGD) beberapa tokoh masyarakat di kompleks Pu’naka menyampaikan Lory sudah berbuat untuk masyarakat Ende di bidang pendidikan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Zakarias Uma Kopha, tokoh masyarakat di wilayah itu mengatakan niat, program dan apa yang dilakukan oleh Lory Gadi Djou jika terpilih sangat berpihak dengan orang kecil dan relevan dengan situasi Kabupaten Ende saat ini.
Dikatakannya Lory Gadi Djou adalah salah satu kader terbaik di Ende saat ini dan layak memimpin untuk membawa Kabupaten Ende ke arah yang lebih baik.
“Malam ini kami tidak bingung lagi dan tidak ragu memilih orang yang pasti menang. Bapak Lory adalah figur yang tepat untuk Ende kedepan,” katanya.
Zakarias Uma Kopha dan tokoh masyarakat di Pu’naka juga menitipkan harapannya jika Lory Gadi Djou terpilih memimpin Ende. Mereka meminta agar Lory Gadi Djou memperhatikan orang kecil di kota Ende melalui program pemberdayaan ekonomi pelaku usaha.
“Desa produktif Kota kreatif itu sangat bagus dan kami harapkan melalui program Kota kreatif bapak Lory perhatikan masyarakat kecil lewat program pemberdayaan,” katanya.
Bacalon Bupati Ende, Lory Gadi Djou pada kesempatan itu mengatakan ia sudah mendengarkan dan melihat langsung apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat saat ini saat berkunjung ke desa dan datang menemui masyarakat di kota.
“Sebagai dosen saat kegiatan pengabdian masyarakat saya mengetahui ada banyak hal dan masalah yang dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat”.
Berangkat dari persoalan itu ia memutuskan keluar dari zona nyaman hidupnya untuk maju di Pilkada Ende. Ia ingin berbuat sesuatu untuk masyarakat dari berbagai persoalan yang dihadapi.
“Kalau mau bilang nyaman, saat ini saya sudah nyaman. Saya punya pekerjaan sebagai dosen dan punya penghasilan yang cukup. Tapi dari berbagai persoalan yang saya temukan di masyarakat saya ingin untuk berbuat sesuatu dan berbuat untuk banyak orang kemudian memutuskan untuk maju di Pilkada Ende,” katanya.
Kata Lory sejak awal menyatakan niat maju, ia bersama timnya mengumpulkan KTP dukungan dari masyarakat. Dari target semula sebanyak 21 ribu ternyata yang terkumpul sebanyak 50 ribu KTP.
“Awalnya kita mau dari jalur independen maka kita kumpulkan KTP, hasilnya 50 ribu dan itu bukan sekadar dikasih oleh masyarakat tetapi langsung menyatakan dukungan,” katanya.
Melihat dukungan dari masyarakat seperti itu, lanjut Lory, Partai Golkar melakukan survei terhadap beberapa figur di Ende. Hasil dari survei tersebut ia mendapat angka 26% tertinggi dari figur lainnya sehingga Golkar memberikan dukungan kepadanya.
Lory memberikan gambaran tagline Desa produktif Kota kreatif. Dikatakannya melalui tagline desa produktif pemerintah hadir mendorong usaha-usaha produktif masyarakat di desa.
Melalui tagline kota kreatif Lory Gadi Djou ingin Kota Ende harus jadi kota yang ramah untuk banyak orang dan bagi siapa pun yang datang. Pemerintah mesti hadir mendorong kreatifitas pelaku usaha dan orang muda dalam berbagai kegiatan positif.
“Kota ini harus ramah kepada siapapun yang datang. Kota kreatif itu kita turun dengarkan dan lihat masyarakat butuh apa, lalu kita jawab melalui program dan kebijakan tentunya yang bersifat pemberdayaan,” katanya.
Masalah klasik yang dihadapi di Kota Ende yaitu banjir dan sampah akan diurus pemerintah melibatkan masyarakat. Hal yang paling pertama yaitu mengubah mental masyarakat melalui edukasi dan kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat.
“Kita harus punya keprihatinan yang sama dengan masalah ini. Pemerintah tidak hanya mengimbau tetapi turun ke masyarakat melakukan edukasi dan mendengarkan keluhan dan saran dari masyarakat sehingga kita bisa urus bersama masalah ini,” katanya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando