MAUMERE, FLORESPOS.net-Ordo Karmel Indonesia Timur melalui Yayasan Santa Maria Gunung Karmel Flores intensif membangun 9 sekolah dan 2 asrama yang tersebar di beberapa Kabupaten di daratan Flores dan Sumba.
Langkah Ordo Karmel membuka sekolah dan asrama ini bertujuan untuk memajukan pendidikan di Provinsi NTT, khususnya di daerah-daerah terpencil di Flores dan Sumba.
Ketua Yayasan Santa Maria Gunung Karmel Flores, RP. Paskalis Patut, O.Carm kepada Florespos.net, Kamis (12/6/2024) menyebutkan secara rinci sekolah-sekolah yang didirikan Ordo Karmel dan telah mengikuti proses KBM selama ini.
SMA Swasta Katolik Alvarez Paga; SMAK Monte Carmel Wairklau Maumere; SMPK Alvarez Paga, SMPK Flos Carmel Sumba Barat Daya; SMPK Flos Carmell Munde Kabupaten Nagekeo; PAUD Maria Gunung Karmel Wairklau Maumere, TK Polipawe Paga,PAUD Maria Kusuma Karmel Nuaria; dan PAUD Santa Maria Karmel Habibola.
“Selain membangun gedung sekolah, Ordo Karmel juga membuka dua asrama putra-putri untuk para siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMASK Alvares Paga dan atau SMAK Monte Carmelo Wairklau. Saya selaku ketua Yayasan jg mengajak anak-anak yang tamat agar bisa masuk ke SMASK Alvares Paga atau SMAK Monte Carmelo Wairklau di mana dua sekolah ini sudah memiliki asrama putra dan putri,” kata Pater Paskalis.
Lepas Tamatan Perdana SMPK FC Munde
Dalam upaya memajukan pendidikan di Provinsi NTT, khususnya di Kabupaten Nagekeo, Yayasan Santa Maria Gunung Karmel Flores membuka SMPK FC Munde di Kabupaten Nagekeo, pada tahun 2021 lalu.
Lembaga pendidikan yang berlokasi di Munde ini telah menamatkan angkatan perdana yang jumlahnya 24 orang.
Angkatan perdana ini diwisuda oleh Ketua Yayasan Santa Maria Gunung Karmel Flores, RP. Paskalis Patut, O.Carm, S.Fil, M.Th. pada Senin (10/6/2024).
Acara wisuda diawali dengan perayaan Ekaristi lalu pelepasan siswa kelas IX sekaligus mengirim mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
“Saya selaku ketua Yayasan jg mengajak anak-anak yg tamat agar bisa masuk ke SMASK Alvares Paga atau SMAK Monte Carmelo Wairklau yang berasrama putra dan putri,” kata Pater Paskalis Patut.
Pater Paskalis berharap kiranya dengan kehadiran SMPK di Munde itu bisa mengatasi masalah drop out di wilayah itu dan masalah pendidikan lainnya.
Semoga sekolah ini mampu mengatasi buta huruf dan drop out (hanya tamat SD) di wilayah dataran tinggi Munde (Nagekeo).
“Terima kasih untuk dukungan semua pihak. Tuhan memberkati,” kata Pater Paskalis.
Terkait sekolah ini, Pater Paskalis menambahkan bahwa awalnya Ordo Karmel hadir di Munde untuk mengolah bidang perkebunan dan peternakan pada tanah yang dihibahkan masyarakat adat Munde yang luasnya sekitar 10 ha.
“Karmelit awal yang mulai tinggal di Munde adalah RP. Fransiskus Bao,O. Carm (alm) dari tahun 2010-2013. Karmelit berikutnya RP. Konradus Batalaki,O.Carm dan Br. Hirobimus Jedaru,O.Carm serta Frater yg menjalankan tahun pastoral,” katanya.
Pater Paskalis Patut, O.Carm mengakui bahwa sekolah berdiri atau hadir di Munde berawal dari permintaan masyarakat termasuk anggota DPRD Bapak Dorus Goa yang berasal dari dapil Munde dan sekitarnya.
“Alasan mereka minta Ordo Karmel membuka sekolah di Munde adalah besarnya tingkat putus sekolah anak-anak dari sana setelah tamat SD, katanya.
Pater Paskalis menambahkan bahwa di dataran Munde memang ada SMP Negeri yaitu di Malabay namun lokasi sekolah negeri ini berjarak 7 kilometer dari Munde. Lokasi yang berjarak 7 KM ini sangat jauh untuk anak-anak yang berjalan kaki setiap hari pulang balik.
Dengan jarak tersebut membuat anak-anak dari Munde dan sekitarnya tidak mau sekolah lagi setelah tamat SD, katanya.
Melihat situasi di atas, lanjut Pater Paskalis, maka para Karmelit prihatin untuk membuka sekolah di sana.
Untuk diketahui bahwa pembukaan sekolah di Munde itu tidak terlepas dari adanya komitmen dari Komisaris Ordo Karmel Indonesia Timur saat itu RP. Stefanus Buyung,O.Carm bersama P. Ferdinandus Sayang,O.Carm dan dukungan penuh dari berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah desam beberapa tokoh asal Munde yang ada di Mbay dan para donatur untuk membangun gedung sekolah darurat dengan tiga ruang kelas dan satu ruang guru selesai dibangun.
Ordo Karmel yang dibantu Susteran Karmel (kongregasi INSC) dengan sepenuh hati bekerja di antara masyarakat Munde. Susteran Karmel (kongregasi INSC) sudah hadir di Munde dan sudah ada biara.
Harapannya kehadiran para Karmelit termasuk suster Karmel di Munde membawa pencerahan dan pemberdayaan berbagai bidang kehidupan masyarakat baik rohani maupun jasmani, kata Pater Paskalis. *
Penulis: Wall Abulat I Editor: Wentho Eliando