LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), NTT, tahun 2024 mengadakan tiga unit drone untuk sektor pertanian setempat. Tetapi belum dimanfaatkan karena belum ada operator.
Wakil Bupati (Wabup) Mabar Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulianus Weng, mengatakan kegunaan tiga drone tersebut di antaranya untuk penyiraman pestisida (obat-obatan) dan pupuk cair untuk tanaman padi, dan berbagai tanaman pertanian lain di tingkat petani Mabar.
“Tetapi detailnya tanya Kepala Dinas Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan/TPHP Mabar),” ujar Wabup Weng kepada wartawan di Labuan Bajo baru-baru ini.
Menyinggung lokasi untuk ketiga drone, Wabup Weng mengungkap antara lain di Lembor karena di sana ada ribuan hektar sawah, yaitu daerah irigasi Lembor, Kecamatan Lembor.
Selain itu, mungkin juga di daerah irigasi Terang Kecamatan Boleng, dan juga mungkin di Kecamatan Komodo, karena di Komodo juga ada sawah, kata Wabup Weng.
Laurens Halu, Kepala Dinas TPHP Mabar pada tempat terpisah membenarkan. Menurut Kadis Halu, sementara ketiga drone tersebut belum dapat dimanfaatkan karena belum ada operatornya.
Sehubungan dengan itu, ungkap Kadis Halu, nanti Dinas akan mengadakan pelatihan bagi operator di Mabar. Pelatihnya didatangkan dari perusahan ketiga drone tersebut.
Lokasi yang kelak bakal ditempati ketiga drone tersebut antara lain di persawahan Lembor, Komodo, dan di persawahan Terang. Kegunaannya antara lain untuk penyemprotan obat-obatan (pestisida) dan pupuk cair.
Lanjut Kadis Halu, penggunaan drone-drone itu juga mesti bebas hambatan. Dalam areal sawah sekitar 10 hektare tidak boleh ada pepohonan/tumbuhan tinggi.
“Nama drone tersebut adalah drone sprayer,” ujar Kadis Halu. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando