RUTENG, FLORESPOS.net-Pada puncak gebyar akhir tahun, para siswa-siswi SMPN 4 Langke Rembong di Kabupaten Manggarai, NTT, menyuguhkan aneka karya keterampilan.
Karya yang dipamerkan adalah aneka produk yang berbahan baku dari sampah seperti di antaranya sofa, vas bunga, rak sepatu, dan pupuk organik, bokashi.
Pantauan Florespo.net, Rabu (13/12/2023), semua yang hadir disilakan untuk melihat dari dekat aneka produk yang dipamerkan para siswa.
Produk yang ada menarik perhatian karena berbahan baku dari sampah. Tetapi, setelah diproses dan diberi sentuhan teknologi menjadi kuat, dan indah dipandang mata.
Orang tua siswa yang hadir tidak saja berebut untuk mendapatkan penjelasan cara membuatnya, juga langsung membeli. Yang paling diminati adalah pupuk organik.
“Acara puncak ini diisi dengan seremoni penutupan dan menyaksikan pameran karya para siswa. Pameran, isinya hasil karya siswa-siswi dari daur ulang sampah,” Ketua Panitia Gebyar Akhir Tahun, Apolonia Larasati Rotok.
Menurut dia, yang dihasilkan para siswa-siswi antara lain, aneka sofa, rak buku, rak sepatu, vas bunga, ukiran-ukiran, dan paling penting adalah pupuk bokashi.
“Apa yang dihasilkan ini merupakan bagian dari kemampuan dan kompetensi yang ditanamkan kepada para siswa-siswi, selain lomba-lomba yang diadakan selama sepekan ini,” kata Apolonia.
Kata Apolonia, lomba-lomba itu seperti musikalisasi puisi, vokal grup, got tallent, cerdas cermat, story telling, bertutur kitab suci, tarik tambang hingga permainan tradisional gasing dan congklak.
Kasek Wens Resman mengatakan, dalam bersekolah tidak hanya ilmu yang didapat, tetapi juga aplikasi nyatanya untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan.
“Sejak usia sekarang anak-anak harus bisa mengaplikasikan ilmunya. Kali ini siswa diajarkan teori dan praktik mendaur ulang sampah,” katanya.
Proses pembuatan produk itu, katanya, didokumentasikan dengan video yang dibuatkan para siswa sendiri. Dengan itu, secara audiovisual, siapapun bisa menonton proses menghasilkan produk yang berbahan baku dari sampah itu.
Meraih Akreditasi A
Pada puncak gebyar akhir tahun dan panen proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), Rabu (13/12/2023), Kepsek Wens Resman menyampaikan, SMPN 4 Langke Rembong sudah terakreditasi nilai A pada tahun 2023 ini.
Dia mengatakan, lima tahun lalu, akreditasi sekolah ini B dengan nilai 85. Dalam kurun waktu yang ada, semua unsur di sekolah ini berproses untuk mencapai hasil agar mencapai standar yang diatur secara Nasional.
“Kerja kita bersama ada hasilnya. Sekolah kita terakreditasi A dengan nilai 95. Ini kerja banyak orang dan ini tidak didapat dalam kerja instan,” kata Kasek Wens Resman.
Dia mengatakan, untuk mendapatkan ini tidak mudah. Semua ketentuan diikuti secara baik dengan melibatkan pelbagai unsur. Tidak saja pemerintah, juga para guru, orang tua, dan unsur siswa.
Kata Kasek Wens Resman, pencapaian ini jelas membanggakan. Karena sekolah ini bisa bersaing dengan sekolah lain di daerah dan bahkan di negeri ini.
Pencapaian lain, sesuai dengan penilaian dari Kementerian dan kerja sama media di tingkat Nasional, SMPN 4 termasuk salah satu sekolah bermutu.
Selain itu, siswa-siswi sekolah tidak absen mengikuti lomba olimpiase MIPA tingkat Nasional. Dari peserta 400-an siswa dari seluruh Indonesia, terdapat juga siswa sekolah ini yang meraih medali emas, perak, dan perunggu.
Kata Kasek Wens Resman, “Karena itu, apresiasi untuk semua itu. Kerja sama, kerja keras, dan komitmen tinggi tetap diperlukan ke depan agar sekolah ini kian menjadi lebih baik lagi.”
Sedangkan pejabat dari Dinas Pendidikan, Robertus mengatakan, apa yang dicapai sekolah kiranya bisa menjadi inspirasi untuk sekolah-sekolah lain di Manggarai ini.
“Nilai sekolah ini 95. Berarti tinggal lima angka lagi dapat nilai sempurna. Ini sangat luar biasa,” katanya.
Puncak kegiatan itu ditandai dengan hadirnya unsur Dinas Pendidikan yang diwakili Pejabat Pengawas Robertus, Ketua Komite Aloysius dan jajarannya.
Rangkaian acara puncak jalan lancar dan meriah atas pimpinan Ketua Panitia Apolonia Larasati Rotok bersama anggota dan para guru sekolah itu. *
Penulis: Christo Lawudin I Editor: Wentho Eliando