RUTENG, FLORESPOS.net-Konferensi pers (Konpers) Panitia Festival Golo Curu dengan para pelaku media di Manggarai, NTT, sebetulnya mau memberitahu publik bahwa iven bisa diadakan atas adanya kerja kolaborasi antara gereja Keuskupan Ruteng dengan Pemkab Manggarai dan elemen lainnya.
Konpers yang berlangsung di Aula Puspas Keuskupan Ruteng, Senin (2/10/2023) dipimpin Ketua Umum Panitia Sekda Fansy Jahang bersama Ketua Panitia Pelaksana Rm. Marten Jenarut Pr, Stering Commite, Rm. Marthin Chen Pr, dan Kadis Pariwisata Isfridus Buntanus.
Dalam Konpers itu panitia menginformasikan apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam sepekan (1-7/2023) Festival Golo Curu yang dibuka kemarin.
Nyata terlihat bahwa gereja lokal tidak sendiri dalam penyelenggaraan iven ini, tetapi bersama pemerintah daerah, stakeholders lainnya.
Panitia juga merespons kritikan umat dan masyarakat soal dampak dari festival secara nyata karena ada kaitan dengan kontribusi biaya dari umat dari paroki-paroki di Keuskupan Ruteng yang dirasakan membebani di tengah kesulitan hidup sehari-hari.
Menurut Ketua Umum Festival, Sekda Fansy Jahang, Festival Golo Curu diadakan dalam kerja sama yang erat dan harmonis antar Gereja, Pemkab, melibatkan berbagai stake holder lainnya.
“Dalam struktur kepanitiaan jelas. Demikian dengan kerja di lapangan agar iven jalan lancar dan sukses,” katanya.
Dikatakan, kerja sama jejaring ini kiranya menjadi model kebersamaan Gereja dan Pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan tanah Nuca Lale yang makmur dan bahagia.
Kerja kolaborasi dan sinergi itu harus karena kepentingannya sama untuk kebaikan bersama. Gereja mempunyai umat dan pemerintah mempunyai rakyat atau masyarakat.
Hasil kerja bersama itu, demikian Sekda Fansy Jahang, sudah bisa terlihat sejak persiapan dan pelaksanaan misa pembukaan dan prosesi pertama Arca Bunda Maria Ratu Rosario dari Golo Curu menuju Paroki Kumba.
Seterusnya kerja bersama dan solid akan terus terjadi pada hari-hari ke depan dengan banyak kegiatan yang diadakan yang telah dirancang panitia festival.
Ketika itu, Sekda Fansy Jahang tidak lupa meminta siapapun agar menciptakan suasana yang baik. Karena banyak orang akan datang ke Kota Ruteng baik merupakan utusan dari paroki-paroki maupun yang lainnya.
Sebagai tuan rumah perlu memberikan yang terbaik. Dengan itu, para tamu merasa betah dan nyaman selama mengikuti Festival Golo Curu ini.
Sedangkan Stering Commite, Rm. Marthin Chen menyatakan apresiasi ke pemerintah atas kerja sama dan kerja kolaborasinya dalam pelaksanaan festival baik di Labuan Bajo, Mabar, Colol, Matim, maupun Golo Curu, Manggarai.
“Kita semua berpartisipasi dalam menyelenggarakan kegiatan publik ini. Kerja sama seperti ini tentu harus terus dibangun,” katanya.
Ketika itu, Ketua Panitia Pelaksana, Rm. Marten Jenarut, mengatakan, dalam proses yang ada, tidak saja umat Katolik, juga beragama lain, etnis lain, dan berlembaga-lembaga lain berpartisipasi aktif.
“Banyak terlibat agar festival dilaksanakan dengan baik dan lancar. Harapan kita semua jalan bagus sampai selesai nantinya,” katanya.
Festival Golo Curu, Manggarai seperti diberitakan media ini sebelumnya telah dibuka, Minggu (1/10/2023) sore hingga malam. Pembukaan ditandai dengan misa meriah dan setelahnya diikuti dengan proses arca Bunda Maria menuju Paroki Kumba. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus