Di Manggarai, 39 Orang Dengan Gangguan Jiwa Masih Dipasung

- Jurnalis

Kamis, 1 Juni 2023 - 21:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RUTENG, FLORESPOS.net-Gerakkan untuk melepas pasungan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Manggarai, NTT, sudah mulai berjalan walaupun belum maksimal. Faktanya, masih ada 39 ODGJ yang belum dilepas pasungnya.

Dihubungi Florespos.net per telepon, Kamis (1/6/2023), Kadinkes Manggarai melalui Sekretarisnya Marten Oman, mengatakan upaya membebaskan ODGJ dari pasungan tengah berjalan beberapa waktu terakhir ini. Kemarin, atas kerja sama pelbagai elemen seorang ODGJ di Kecamatan Satar Mese dibuka pasungnya.

“Ini tanda bahwa gerakkan untuk membebaskan ODGJ dari pasungan berjalan di Manggarai. Pemerintah daerah sudah punya komitmen untuk itu,” katanya.

Baca Juga :  Realisasi PAD Dinas Lingkungan Hidup Daerah Manggarai Lampaui Target Tahun Lalu

Sesuai dengan data yang ada, demikian Marten, Pemkab bekerja sama dengan pelbagai elemen, telah membuka pasung 8 ODGJ di Manggarai. Yang dilepas langsung dibawa ke klinik sakit jiwa Renceng Mose.

Lalu, yang terdata dan diketahui, masih ada 39 ODGJ yang belum dibuka pasungnya. Pelepasan pasungan mereka itu menjadi pekerjaan rumah waktu-waktu ke depan.

Bisa dilepas pasung bila kondisinya tidak membahayakan orang lain. Karena itu, komunikasi dan koordinasi dengan keluarga sangat penting agar pembukaan pasung bisa dilakukan.

Untuk ODGJ secara umum di Manggarai, demikian Marten, yang terdata sebanyak 532 orang. Dari jumlah itu, ada yang sudah diobati baik di Renceng Mose maupun puskesmas. Tetapi, semuanya tergantung koordinasi dan komunikasi dengan keluarga juga.

Baca Juga :  Di Ende, Ansy Lema Ajak Relawan jadi Jubirnya di Masyarakat

Seorang warga Kota Ruteng, Ano Para mengatakan, luar biasa bahwa Pemkab sudah berkemauan baik untuk ikut mengurus ODGJ dari aspek pembiayaan ketika dirawat dan diobati. ODGJ harus juga merasakan pembangunan manusia seutuhnya dan yang berkeadilan.

“Kita dukung langkah yang baik. Kita ingin suatu waktu nanti, di Kota Ruteng tidak ada ODGJ yang berkeliaran karena tidak diurus secara baik,” katanya.*

Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya
Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes
Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi
STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal
Tenaga Kesehatan Didorong Aktif Perkuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Kota Ende
Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir
Apa Saja Prestasi Bidang Kesehatan di Sikka Jelang Akhir Tahun 2025 dan Tantangannya
Ketua DPRD Sikka Bicara Soal Kebijakan Kesehatan, Fasilitas, Pelayanan dan Insentif Saat Hari Kesehatan Nasional
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 20:59 WITA

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya

Sabtu, 15 November 2025 - 20:28 WITA

Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes

Sabtu, 15 November 2025 - 20:08 WITA

Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi

Sabtu, 15 November 2025 - 17:36 WITA

STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal

Jumat, 14 November 2025 - 21:34 WITA

Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir

Berita Terbaru

Bentara Net

Olahraga sebagai Jalan Menuju Keutamaan

Sabtu, 15 Nov 2025 - 10:33 WITA