RUTENG, FLORESPOS.net-Para siswa kelas tiga SMPN 4 Langke Rembong, Manggarai, NTT, juga diuji ketrampilannya dalam menghasilkan produk lokal berupa kerupuk dari ubi kayu.
Dari proses pembuatan produk hingga promosi ditampilkan di hadapan para guru penguji dalam rangkaian ujian akhir sekolah itu tahun ini.
Menurut guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), Damianus Labur yang dihubungi wartawan, Jumat (12/5/2023), tema yang diusung pada ujian keterampilan mata pelajaran IPS dalam ujian sekolah tahun pelajaran 2022/2023 adalah mengembangkan ekonomi kreatif sesuai dengan potensi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Riilnya, para siswa dilatih untuk membuat krupuk dari ubi kayu dengan aneka cita rasa,”ujar guru Damianus yang didampingi guru lainnya Apolonia Larasati Rotok, Posma Sihombing dan guru Emiliana Tibu.
Dikatakan, yang dinilai tidak saja produk kerupuknya. Tetapi, proses atau langkah-langkah pembuatan. Lalu, produk yang diadakan dipromosikan ke publik.
Proses pembuatan produk, promosi, dan penjualan dibuat dalam bentuk video. Semua dibuat siswa sendiri sehingga bisa memahami semua proses secara lengkap.
Nilai apa yang diharapkan bisa didapat, demikian guru Damianus, para siswa dilatih membangun rasa ingin tahu dan kemampuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif dalam konsep kuliner tradisional yang bernilai pasar.
Nilai yang diajarkan adalah kreativitas (cita rasa, kemasan produk, kebersihan produk, penyiapan alat dan bahan), bahasa promosi (kreatif dalam mempromosikan produk, cara menampilkan roduk, dan bahasa produk);
Lalu, penguasaan peralatan teknologi meliputi kualitas video (gambar jelas, audio jelas, permasalahan yang ditampilkan sesuai dengan tema dan penyajian menarik).
Sedangkan Kaseknya Wens Resman, mengatakan, para siswa juga telah tampil di hadapan penguji untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Apa yang dibawakan telah ditentukan dan disiapkan selama ini bersama para guru seperti Antonius Paulo Riberu, Emirensiana Serli Lehot, Lucia Kurnia Retnaningrum,dan KlaudiaTriani.
“Siswa mempresentasikan secara lisan dalam bahasa Inggris tentang prosedur pembuatan makanan dan minuman dalam bentuk video. Yang dinilai adalah keterampilan berbicara (speaking skills), seperti pengucapan, intonasi, dan lafal yang tepat sesuai dengan struktur kebahasaan,” katanya.
Lalu, untuk mata pelajaran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Materi uji keterampilan, yakni drama tentang sikap bela negara kekinian pada bidang pendidikan dan kesehatan dalam bentuk drama. Para siswa dinilai guru Efridus Nantas dan Agustinus Warsan.
Dan, untuk mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan (SBK) kompetensi dasar yang diuji adalah keterampilan membuat karya seni grafis dari berbagai bahan dan teknik dengan materi berkarya seni grafis teknik cetak saring. Guru pengujinya, yakni Hildegardis Marlisa Ndaeng, Febriansyah,dan Marsianus Adiatman Pagung. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Wentho Eliando