LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pelaksanaan program nasional MBG (Makanan Bergizi Gratis) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT sepertinya belum terjangkau seluruh daerah itu. Ditengarai “keterbatasan” mitra pengelola.
Bupati Mabar, Edistasius Endi, mengungkapkan sejumlah kecamatan di kabupaten itu nyaris belum memiliki dapur MBG, sepertinya belum ada peminat yang mau mengelola. Baik dapur umum maupun dapur 3 T (terdepan, tertinggal, terluar).
Orang nomor satu Mabar tersebut pada sidang paripurna DPRD Mabar di Labuan Bajo, Selasa (4/11/2025), khusus pada sesi dialog, menyebutkan sejumlah kecamatan di daerah itu nyaris belum punya dapur MBG, belum ada peminat (mitra pengelola-red). Di antaranya Kecamatan Sano Nggoang, Welak, dan Kecamatan Boleng.
“Yang disampaikan ini bersifat informatif,” ujar Bupati Endi yang juga Ketua DPW Partai Nasdem NTT itu.
Dia mendorong stakeholders untuk mengisi, mengelola dapur MBG di Manggarai Barat. Jangan berpikir dapur MBG yang ada di Mabar “dimonopoli” partai tertentu. Itu terbuka untuk umum, itu ada di portal, ada di beb, kata Bupati Endi.
Mengelola dapur MBG, kata Bupati Endi, bersifat yayasan. Ia ungkapkan itu menanggapi dua anggota DPRD Mabar, yaitu Antonius Aron dan Ali Sehidun.
Saat itu Aron mengusulkan agar pengelolaan dapur MBG di Mabar ditangani Perumda Bidadari, selaku perusahan daerah Mabar.
Sedangkan Sehidun usulkan agar pengelolaan dapur MBG dipercayakan kepada Bumdes (Badan usaha milik desa) di masing-masing desa di Manggarai Barat.
Sidang paripurna tersebut beragendakan penyampaian nota pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) pembetukan 31 desa di Mabar.
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Mabar Benediktus Nurdin, didampingi Wakil Ketua I Rikardus Jani dan Wakil Ketua II Sewargading S. J. Putera.
Hadir Bupati Edistasius Endi, Wakil Bupati Yulianus Weng dan sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Manggarai Barat, disamping wakil rakyat Mabar. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wentho Eliando











