ENDE, FLORESPOS.net-Tim pemadam kebakaran (Damkar) Satpol PP Ende sering menunggak atau mengutang air pada perusahaan air tangki swasta di Kota Ende saat terjadi kebakaran dan kegiatan lainnya.
Menurut Kasat Pol PP, hal itu dilakukan karena Satuan Pol PP Ende keterbatasan anggaran untuk membeli air.
Kasat Pol PP Ende, Eman Taji menyampaikan hal ini di hadapan Wabup Ende, Domi Mere saat kegiatan Bimtek dan Pembaretan anggota baru di halaman kantor Satpol PP, Rabu (5/11/2025).
Eman mengatakan kondisi ini sering terjadi saat terjadi kebakaran dan membantu kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Menurutnya hal tersebut harus dilakukan karena Satpol PP keterbatasan anggaran.
“Kita punya kendaraan tapi tidak ada anggaran sementara ada peristiwa kebakaran dan ada kegiatan yang harus kami dukung maka harus utang. Kami biasa utang di Sempati Air,” katanya.
Eman juga mengatakan untuk operasional sehari- sehari Satpol PP Ende juga sering mengalami kekurangan bahan bakar karena anggaran yang diberikan tidak cukup. Ia dan para para Kabid kadang patungan untuk isi bahan bakar.
“Tugas Pol PP itu cukup padat, kawal Bupati dan Wabup saat kunjungan keluar kota, sementara anggaran terbatas. Kami harus patungan untuk isi bahan bakar agar bisa jalankan tugas,” katanya.
Sumur Bor
Eman mengatakan untuk mengatasi masalah ini, ia mengusulkan bupati dan wakil bupati agar membangun sumur bor di sekitar kantor Satpol PP.
“Kalau ada sumur bor maka bisa bantu beban ini. Di sekitar halaman kantor ada titik air, sudah dilihat oleh ahli, kita berharap bisa direspon,” katanya.
Wakil Bupati Ende, Dr Domi Mere merespon keluhan dan usulan tersebut. Wabup Domi mengatakan kendala yang dihadapi oleh Pol PP akan disikapi.
“Saya kira ini hal penting dan harus diakomodir. Kita harus lakukan pengeboran air. Usulan ini akan saya kawal sendiri. Untuk sementara sebelum ada sumur bor, Damkar Pol PP bisa ambil air di PDAM saat ada kebakaran”, kata Wabup Domi.
Pembekalan dan Pembaretan Anggota Baru
Eman Taji lebih lanjut mengatakan acara pembekalan ini dilakukan agar anggota Pol PP yang baru diterima bisa memahami tugas dan fungsinya.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam kondisi kesulitan anggaran. Namun kata Eman Taji, kegiatan ini harus dilakukan karena Satpol PP bekerja dan bertugas berhadapan langsung dengan manusia bukan kertas atau komputer.
“Kegiatan ini kami selenggarakan karena Pol PP berhadapan dengan manusia bukan kertas. Walaupun kondisi sulit kami lakukan ini untuk memberikan pembekalan agar semua anggota paham tugasnya di lapangan,” katanya.
Kegiatan pembekalan diikuti oleh 65 anggota baru. Kegiatan berlangsung selama tiga hari diisi teori dan praktik lapangan.
Saat ini anggota Pol PP Ende berjumlah 175 orang yang terdiri dari 78 PNS dan 79 PPPK.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando











