MAUMERE, FLORESPOS.net-Sejak bulan Januari hingga tanggal 9 Oktober 2025 Dinas Pertanian Kabupaten Sikka sudah melakukan pengujian sampel otak anjing dan ditemukan 63 spesimen yang positif rabies dan 359 spesimen negatif.
Dari sebanyak 63 spesimen yang terkonfirmasi positif rabies tersebut berasal dari 42 desa di 14 kecamatan yakni Nele, Waigete, Hewokloang, Mego, Talibura, Nita, Bola, Lela, Koting, Kewapante, Magepanda, Tanawawo, Doreng dan Waiblama.
“Jadi sample yang diuji itu keterwakilannya dari 137 desa dan kelurahan. Jadi secara cakupan itu di atas 70-an persen keterwakilan dari desa dan kelurahan di Kabupaten Sikka,” sebut Kepala Bidang Kesehatan Hewan,Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Albertus M.W.Gobang, Rabu (15/10/2025).
Albertus mengharapkan agar semakin banyak wilayah yang mengantarkan sampel otak anjingnya sehingga keterwakilan wilayahnya bisa lebih banyak agar penyebaran rabies bisa ditangani secepatnya.
Ia mengatakan, wilayah yang positif rabies dilakukan pemetaan dan sesegera mungkin dikoordinasikan dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk dilakukan rapat koordinasi tingkat desa.
“Rapat koordinasi dilakukan untuk pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) tingkat desa bersama-sama stakeholder termasuk Dinas Pertanian untuk melaksanakan Instruksi Bupati No. 5 tahun 2025 tentang Kewaspadaan Rabies
“Instruksi bupati itu dikeluarkan di bulan Maret dan Agustus kemarin keluar juga Instruksi Gubernur tentang Pembatasan Pergerakan Hewan Penular Rabies (HPR),” ujarnya.
Albertus menerangkan, TRC itu terdiri atas tiga Pokja yakni Pokja Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Hewan, dan Pokja Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Ia memaparkan, tim bekerja melakukan pendataan populasi HPR secara real untuk bisa diperhitungkan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) khusus untuk hewan yang ada di Dinas Pertanian.
“Vaksin kami sangat terbatas sehingga nanti saat petugas turun melakukan vaksin, benar-benar wilayah yang seharusnya mendapatkan pelayanan vaksinasi,” ungkapnya.
Albertus menyebutkan, TRC bertugas selama 90 hari termasuk melakukan KIE melalui sekolah, dusun, RT, pengumuman di gereja dan bersama petugas Dinas Kesehatan turun ke Posyandu.
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 Selanjutnya











