ENDE, FLORESPOS.net-Sebanyak 458 dari dua program studi di lembaga pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St Ursula Ende akan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) di 30 desa pada kecamatan di Kabupaten Ende.
Kegiatan Abdimas berlangsung dari 19-24 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 458 mahasiswa dari program studi Ilmu Pemerintahan dan 186 mahasiswa dari program studi Ilmu Sosiatri.
Pada kegiatan Abdimas tahun ini mahasiswa STPM diarahkan untuk membantu pemerintah dan masyarakat di desa terkait sertifikasi dan penguatan Bumdes serta pelayanan adminitrasi desa berbasis aplikasi.
Acara pelepasan sudah dilaksanakan di aula kampus, Sabtu (17/5/2025) yang dihadiri Asisten II Setda Ende, Martinus Satban, Ketua Yayasan Nusa Taruni Bhakti, Sr Anita Yosepha OSU, Ketua STPM St Ursula Ende, Yulita Eme dan para dosen di lembaga pendidikan itu.
Richardus B. Toulwala, Ketua panitia Abdimas STPM yang juga kepala LP2M STPM St Ursula mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini dirancang sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan Ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam kehidupan masyarakat desa.
Kata Richard secara umum kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial dari mahasiswa kepada masyarakat dan memberikan kontribusi nyata pemberdayaan bagi masyarakat.
Dikatakannya lokasi Abdimas mahasiswa STPM St Ursula tahun ini dipilih berdasarkan hasil kordinasi pemetaan kebutuhan dengan pemerintah daerah dalam hal ini yakni Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa.
Ia juga mengatakan pada kegiatan Abdimas tahun ini mahasiswa akan membantu penguatan dan sertifikasi Bumdes serta pelayanan adminitrasi di desa yang berbasis aplikasi seiring tuntutan perkembangan zaman.
Ketua STPM St Ursula Ende, Yulita Eme mengatakan ratusan mahasiswa yang diterjunkan ke desa harus memberikan kontribusi nyata bagi pemerintah dan masyarakat di desa.
“Anda turun ke lapangan bukan sekadar terbar pesona tapi anda harus memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Bawa pulang cerita baik di kampus ini bukan cerita yang berujung penyesalan,” katanya.
Yulita Eme juga juga berharap mahasiswa yang turun ke desa dalam kegiatan Abdimas harus menjadi duta kampus di masyarakat.
Pada kesempatan itu Ketua STPM St Ursula berharap pemerintah daerah bisa menjadi mitra yang sinergi dengan kampus untuk menyiapkan kader yang melanjutkan estafet pembangunan di daerah ini dan Provinsi NTT.
“Tenaga pembangunan sangat dibutuhkan di desa karena banyak program yang turun langsung ke desa. Saya berharap pemerintah bisa beri ruang untuk STPM dan para alumni jadi pelaku pembangunan,” katanya.
Sr Anita Yosepha OSU, Ketua Yayasan Nusa Taruni Bhakti yang menaungi STPM St Ursula mengatakan pendidikan itu bukan saja hanya di kelas tetapi juga dilaksanakan melalui kegiatan nyata di masyarakat.
Sr Anita OSU berharap mahasiswa yang turun ke desa tidak saja membawa pengetahuan tetapi bisa memberikan kesaksian tentang nilai- nilai serviam yang didapatkan di STPM.
“Kalian tidak saja bawa Ilmu pengetahuan tetapi harus memberikan kesaksian tentang kepribadianmu yang dididik di Serviam. Kalian berikan kesaksian tentang pribadimu yang mengagumkan nilai- nilai moral dan sosial,” kata Sr Anita Yosepha OSU.
Asisten II Setda Ende, Martinus Satban mengatakan saat ini hampir semua program pemerintah turun langsung ke desa. Ia berharap mahasiswa yang menjalankan kegiatan Abdimas bisa memanfaatkan ruang ini untuk belajar agar menjadi modal setelah menyelesaikan studi dan kembali ke masyarakat.
Saat ini ada satu program ke desa yaitu koperasi merah putih. Mahasiswa STPM diharapakan membantu menyiapkan SDM masyarakat di desa untuk menyambut program ini dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando