MBAY, FLORESPOS.net-Jembatan darurat Pomakeke menghubungkan Desa Aeramo dan Desa Nangadhero serta Pelabuhan Marapokot di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memakan korban.
Jembatan yang terbuat dari balok kelapa ini merupakan ruas jalan Provinsi NTT yang sangat vital bagi masyarakat setempat terutama para petani yang menggunakannya untuk mengangkut hasil bumi seperti padi dan kelapa.
Data dihimpun Florespos.net, Rabu (14/5/2025), sudah 12 orang yang mengalami kecelakaan di jembatan ini, dengan insiden terakhir terjadi pada Senin, 12 Mei 2025 sore.
Sebuah kendaraan terperosok ke dalam jembatan, menyebabkan tiga orang harus dilarikan ke rumah sakit dan beberapa warga lainnya mengalami luka-luka akibat balok kelapa mengenai wajah mereka.
Jek Mapa, warga setempat, Rabu (14/5/2025), sangat berharap agar pemerintah provinsi NTT segera memperbaiki jembatan ini.
Pasalnya, jembatan darurat ini sudah dibangun sejak 2022 setelah jembatan permanen roboh, namun hingga saat ini belum ada perbaikan signifikan.
Mantan Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nai Soi, bahkan telah meninjau jembatan ini bersama anggota DPRD NTT namun janji perbaikan belum juga terealisasi.
Akses Utama yang Berbahaya
Jembatan Pomakeke saat ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan aman, sehingga sangat menghambat aktivitas para petani dan masyarakat lainnya yang bergantung pada jembatan ini untuk mengangkut hasil bumi menuju pelabuhan Marapokot.
Masyarakat berharap pemerintah tidak menutup mata dan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan ini sebelum terjadi korban jiwa.*
Penulis : Arkadius Togo
Editor : Willy Aran