Pentingnya Menulis Bagi Guru dalam Mengembangkan Kompetensi Mendidik Individu Berkualitas

- Jurnalis

Jumat, 3 Januari 2025 - 08:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Inosensius Enryco Mokos, M. I. Kom

Inosensius Enryco Mokos, M. I. Kom

Oleh: Inosensius Enryco Mokos, M. I. Kom

GURU dalam pendidikan Indonesia mempunyai peran penting dalam membentuk masa depan siswa dan bangsa. Mereka bertanggung jawab tidak hanya untuk menyebarkan pengetahuan tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan berpikir kritis.

Mengingat tantangan kekurangan guru dan tingkat melek huruf yang bervariasi, peningkatan kualitas guru sangat penting untuk meningkatkan hasil pendidikan dan memastikan akses yang adil terhadap pendidikan berkualitas di seluruh negeri.

Dalam lanskap pendidikan modern, peran guru lebih dari sekadar menyebarkan pengetahuan; mereka sangat penting dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi mendatang.

Menulis, sebagai keterampilan mendasar, memainkan peran penting dalam proses ini. Bagi guru, menulis yang efektif tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi mereka tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk refleksi, pengembangan profesional, dan keterlibatan siswa.

Esai ini mengeksplorasi pentingnya menulis bagi guru, khususnya dalam konteks Indonesia, di mana literasi dan distribusi guru menghadirkan tantangan dan peluang yang unik.

Literasi Guru di Indonesia dan Pentingnya Kebiasaan Menulis

Literasi guru merupakan masalah mendesak di Indonesia, dimana sebagian besar pendidik tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengajar dan menginspirasi siswanya secara efektif.

Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020, sekitar 60% guru di Indonesia tidak memenuhi standar kompetensi minimum dalam bidang literasi dan numerasi.

Kesenjangan dalam keterampilan literasi ini berdampak langsung pada kualitas pendidikan, karena guru yang kesulitan menulis mungkin mengalami kesulitan dalam membuat rencana pembelajaran, berkomunikasi dengan orang tua, atau melibatkan siswa dengan cara yang bermakna.

Di Nusa Tenggara Timur (NTT), situasinya sangat memprihatinkan. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah dengan kekurangan guru tertinggi di Indonesia, dengan rasio guru-siswa di sekolah dasar sebesar 1:30, yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Banyak guru di NTT yang tidak memenuhi syarat, dan sebagian besar guru tidak memiliki pelatihan formal dalam bidang pedagogik. Kurangnya persiapan ini diperparah dengan terbatasnya akses terhadap peluang pengembangan profesional, yang semakin menghambat kemampuan mereka untuk meningkatkan kompetensi menulis dan mengajar.

Menulis adalah keterampilan penting bagi guru, karena memfasilitasi komunikasi yang jelas dan pengajaran yang efektif. Guru yang memupuk kebiasaan menulis yang kuat dapat membuat rencana pembelajaran yang komprehensif, mengartikulasikan pemikirannya dalam materi pendidikan dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa.

Selain itu, menulis mendorong refleksi, memungkinkan pendidik menilai praktik pengajaran mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Dalam konteks Indonesia, di mana banyak guru menghadapi tantangan terkait literasi, pengembangan keterampilan menulis sangatlah penting.

Menulis tidak hanya meningkatkan kemampuan profesional guru tetapi juga menjadi teladan bagi siswa. Ketika guru mendemonstrasikan praktik menulis yang efektif, mereka menginspirasi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri, sehingga menumbuhkan budaya literasi di dalam kelas.

Dengan menumbuhkan semangat menulis dalam diri guru, guru akan menjadi role model dan juga penggerak perubahan yang akan menjadi contoh bagi peserta didiknya dalam hal pengembangan kemampuan diri.

Baca Juga :  Politik Cinta: Bagaimana Empati Bisa Mengubah Lanskap Politik Kita

Menulis di sini bukan hanya mengarah pada tindakan menulis semata tetapi juga dalam hal pengambangan kebiasaan menulis itu dengan rajin membaca, mengeksplorasi masalah kehidupan yang bisa digunakan sebagai acuan untuk menulis, melek teknologi sehingga semakin membantu untuk mengembangkan kompetensi diri.

Menulis memungkinkan guru untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur kepada siswa. Melalui tulisan, guru dapat menjelaskan konsep yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami.

Guru yang cakap dan memiliki kemampuan menulis yang baik akan menggunakan keterampilan menulis untuk menyusun rencana pelajaran yang terperinci dan terorganisir sehingga bisa diserap dan dipahami dengan lebih baik oleh peserta didiknya.

Menulis memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa mengenai kemajuan mereka. Umpan balik tertulis membantu siswa memahami area yang perlu diperbaiki dan mendorong mereka untuk berkembang.

Kemampuan menulis yang baik memungkinkan guru untuk bisa menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran di kelas guna merangsang kemampuan kognisi siswa, psikomotorik dan keterampilan lain yang dimiliki oleh siswa.

Guru yang bisa menulis akan memiliki kemampuan untuk menyusun materi ajar, seperti buku, artikel, atau panduan, yang dapat berfungsi sebagai dukungan dalam proses pembelajaran siswa yang inovatif dan kreatif. Materi yang disusun dengan baik dapat menjadi sumber referensi yang sangat berharga bagi para siswa.

Selain itu, menulis jurnal atau catatan reflektif memungkinkan guru untuk mengevaluasi praktik pengajaran mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Proses refleksi ini sangat penting untuk pengembangan profesional dan pertumbuhan guru sebagai pendidik.

Melalui tulisan, guru dapat berkontribusi pada diskusi yang lebih luas dalam komunitas pendidikan, seperti menulis artikel untuk jurnal atau blog pendidikan.

Keterlibatan ini membantu membangun jaringan profesional dan berbagi praktik terbaik dengan rekan-rekan. Dengan menjadi contoh yang baik dalam menulis, guru dapat menginspirasi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri.

Mengajarkan teknik menulis yang efektif kepada siswa adalah bagian penting dari kurikulum.

Kebijakan Pemerintah untuk Memajukan Literasi Guru

Untuk mengatasi tantangan literasi guru di Indonesia, khususnya di daerah seperti NTT, pemerintah harus menerapkan kebijakan yang tepat sasaran.

Yang paling penting, harus ada fokus pada peningkatan program pelatihan guru untuk memasukkan komponen literasi yang komprehensif. Hal ini dapat melibatkan kemitraan dengan universitas dan organisasi pendidikan untuk menyediakan lokakarya dan sumber daya yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis.

Pemerintah bisa bekerja sama dengan Universitas untuk mengembangkan aplikasi e-Learning yang khusus dipergunakan dan diakses oleh para guru demi bisa digunakan untuk mengembangkan kompetensi literasi guru.

Misalnya seminar dan pelatihan langsung lewat e-Learning. Lewat kemitraan dengan Universitas dan organisasi pendidikan akan semakin dapat menjangkau semua guru, juga hal ini dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran sehingga semakin membentuk karakter guru yang melek teknologi.

Dengan ini transfer ilmu pengetahuan ke peserta didik akan semakin berkualitas untuk menciptakan peserta didik yang berdaya saing di dunia kerja nanti.

Baca Juga :  Profisiat Alvin Parera Penjabat Bupati Sikka, Ingat Jabatan Amanah

Selain itu, pemerintah harus berinvestasi dalam inisiatif literasi digital. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, guru harus dibekali dengan keterampilan untuk mengintegrasikan alat digital ke dalam praktik pengajaran mereka.

Hal ini mencakup pelatihan tentang penggunaan perangkat lunak pendidikan, sumber daya online, dan platform komunikasi digital. Dengan mengembangkan literasi digital, guru dapat meningkatkan kompetensi menulis mereka dan melibatkan siswa dengan cara yang inovatif.

Saran Konkret

Untuk meningkatkan kompetensi menulisnya, guru dapat menerapkan beberapa strategi. Pertama, latihan menulis secara teratur. Guru hendaknya menyisihkan waktu setiap minggu untuk menulis, baik itu membuat jurnal, menulis blog, atau menyusun rencana pelajaran.

Latihan teratur membantu menyempurnakan keterampilan menulis dan mendorong ekspresi diri. Dengan menulis jurnal atau blog guru bisa mengasah kemampuan menulis secara langsung dan juga melihat di bagian mana ada kekurangan dan kelebihan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Kedua, kolaborasi sejawat. Berkolaborasi dengan kolega dapat memberikan umpan balik dan dukungan yang berharga. Guru dapat membentuk kelompok menulis untuk berbagi pekerjaan mereka, mendiskusikan tantangan, dan merayakan keberhasilan.

Kolaborasi dengan rekan sejawat merupakan sebuah keharusan. Contoh konkretnya di dalam lingkungan Universitas, para dosen diwajibkan untuk berkolaborasi antar para dosen atau juga dosen dengan mitra kerja dan usaha yang bekerja sama dengan universitas untuk membuat penelitian dan menulis jurnal penelitian.

Hemat penulis, hal ini juga dapat dilakukan dalam lingkungan guru di mana ada kolaborasi yang dapat dilakukan antar guru sehingga transfer ilmu pengetahuan akan semakin inovatif.

Ketiga, pengembangan professional. Terlibat dalam peluang pengembangan profesional yang berfokus pada menulis dan literasi dapat meningkatkan keterampilan guru. Lokakarya, kursus online, dan konferensi dapat memberikan strategi dan wawasan baru.

Keempat, memanfaatkan teknologi. Guru harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan tulisan mereka. Alat seperti pemeriksa tata bahasa, aplikasi penulisan, dan sumber daya online dapat membantu menyempurnakan pekerjaan mereka dan memperluas pengetahuan mereka.

Kelima, memberi model menulis untuk siswa. Dengan berbagi proses menulis mereka dengan siswa, guru dapat mengungkap misteri penulisan dan mendorong siswa untuk terlibat dalam praktik menulis mereka sendiri. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis guru tetapi juga menumbuhkan budaya literasi di kelas.

Kesimpulannya, menulis adalah kompetensi penting bagi guru, khususnya di Indonesia, dimana tantangan literasi masih ada.

Dengan mengembangkan kebiasaan menulis yang kuat, guru dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, merefleksikan praktik mereka, dan menginspirasi siswanya.

Pemerintah harus mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan literasi guru, khususnya dalam konteks digital, untuk memastikan bahwa pendidik dibekali untuk memenuhi tuntutan pendidikan modern.

Dengan memupuk budaya menulis dan literasi, guru dapat berkontribusi pada pengembangan individu yang lebih berkualitas, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Semoga! *

Penulis adalah; Alumnus IFTK Ledalero, Peneliti Komunikasi Politik dan Budaya.

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini
Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024
Nasabah PNM Mekaar Mengajar dan Berkarya, Mewujudkan Impian di Bantar Gebang
Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo
PAD Flores Timur Ngos-ngosan Parkir Dua Digit
Polsek Maurole-Ende Kerja Bakti Bersihkan Material Longsor di Desa Detuwulu
Kasus Dugaan Penganiayaan di Hari Natal, Kapolsek Soa: Penyidik akan Dalami Keterangan Para Terduga
Alfian Terpilih Jadi Ketum Ikatan Keluarga Besar Riung 2025-2030
Berita ini 54 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:21 WITA

Besok Batas Akhir Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II, Ini Imbauan Menpan Rini

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:21 WITA

Kemenpan Imbau Instansi Pemerintah Segera Sampaikan Laporan Kinerja 2024

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:50 WITA

Nasabah PNM Mekaar Mengajar dan Berkarya, Mewujudkan Impian di Bantar Gebang

Minggu, 19 Januari 2025 - 16:30 WITA

Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:53 WITA

PAD Flores Timur Ngos-ngosan Parkir Dua Digit

Berita Terbaru

Theresia P. Asmon

Nusa Bunga

Inkubasi Bisnis, NGO Bakal Bikin Pelatihan UMKM Di Labuan Bajo

Minggu, 19 Jan 2025 - 16:30 WITA

Ilustrasi PAD

Feature

PAD Flores Timur Ngos-ngosan Parkir Dua Digit

Minggu, 19 Jan 2025 - 09:53 WITA