LARANTUKA, FLORESPOS.net-Sejak Senin (4/11/2024) hingga memasuki pekan ke empat, Sabtu (23/11/2024), SDK Konga di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu lokasi penampungan warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Selama bangunan dan halaman sekolah menjadi lokasi penampungan, murid SDK Konga mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah guru kelas. Ada 6 rumah guru kelas selama hampir empat pekan ini menjadi tempat KBM murid SDK Konga.
“Murid SDK Konga seluruhnya berjumlah 98 orang. Sejak Senin (4/11/2024), mereka belajar di rumah guru kelas,” kata Kepala SDK Konga, Agustinus Riwu saat ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (23/11/2024) siang.
Agustinus mengatakan, sejak mendapat pengarahan awal dari Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, bahwa sarana dan prasaran untuk penampungan warga terdampak, pihaknya langsung memutuskan murid dan guru melaksanakan KBM di rumah guru kelas.
“Ada 6 rumah guru kelas yang digunakan untuk KBM 98 murid. Semua rumah guru kelas tersebut berada di Desa Konga, terjauh sekitar 300 meter dari sekolah. Sementara guru lain mengikuti roster mengajar sesuai mata pelajaran,” katanya.
Agustinus menuturkan, selama KBM di rumah guru kelas, para murid menyesuaikan dengan kondisi yang ada, karena semua sarana dan prasana belajar seperti ruang kelas, bangku dan meja di sekolah digunakan untuk para pengungsi.
“Karena tidak di ruang kelas, jadi murid belajar dengan kondisi apa adanya saja. Murid bawah kursi dari rumah. Tapi KBM tetap jalan dan murid tetap berseragam sekolah saat belajar di rumah guru kelas. Seperti biasanya di sekolah sesuai dengan roster atau jadwal mata pembelajaran,” jelasnya.
Agustinus mengaku, sekolahnya sudah dua kali menjadi lokasi penampungan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Sebelumnya saat erupsi yang terjadi pada Januari 2024 lalu. “Januari lalu, ada barang-barang seperti bangku dan meja rusak, tapi tidak banyak,” tambah dia.
Dia menambahkan, sekolahnya juga mendapat bantuan berupa alat pembelajaran baru bagi murid-muridnya. “Bantuan alat pembelajaran baru itu sudah dan sedang dibagikan ke para murid,” kata Agustinus.
Dia mengaku pembelajaran bagi murid dan guru SDK Konga memang terganggu. Karenanya, dia berharap, sebelum ujian semester dua pada 9 Desember 2024 ini, sudah ada hunian sementara bagi warga terdampak yang mengungsi di SDK Konga.
“Kami ujian semester 2 pada 9 Desember. Mudah-mudahan, tempat hunian sementara bagi warga terdampak sudah ada, sehingga murid-murid sudah bisa ujian di sekolah,” harap Agustinus.
Data Penanggulangan Bencana Erupsi Lewotobi Laki-laki, Jumat (22/11/2024) malam menyebutkan, sekitar 764 jiwa atau 362 kepala keluarga (KK) menempati Posko Konga, Kecamatan Titehena.
Berdasarkan pantauan Florespos.net, sejumlah sekolah menjadi lokasi penampungan pengungsi. Sekolah-sekolah dimaksud, yakni SDK Konga, SDI Bokang, SDK Lewolaga, SDK Pukaunu Kobasoma, SMPN 1 Titehena dan SMAN 1 Titehena. Semua di Kecamatan Titehena dan SDK Eputobi di Kecamatan Demon Pagong. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus