Dilarang Masuk Radius 4 KM Puncak Erupsi Lewotobi, Kendaraan Umum dan Pribadi ‘Cuek’ Lalu-lalang Trans Larantuka-Maumere

- Jurnalis

Rabu, 20 November 2024 - 23:26 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dilarang Masuk Radius 4 KM Puncak Erupsi Lewotobi, Kendaraan Umum dan Pribadi ‘Cuek’ Lalu-lalang Trans Larantuka-Maumere. Gambar diambil di Pertigaan Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024). (foto: wentho eliando)

Dilarang Masuk Radius 4 KM Puncak Erupsi Lewotobi, Kendaraan Umum dan Pribadi ‘Cuek’ Lalu-lalang Trans Larantuka-Maumere. Gambar diambil di Pertigaan Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024). (foto: wentho eliando)

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga Rabu (20/11/2024), masih merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Kilo Meter (KM) dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 8 KM pada arah Barat Daya-Barat Laut.

Namun faktanya, rekomendasi ini terkesan hanya berlaku bagi masyarakat yang selama ini menghuni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang berada di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki.

Betapa tidak. Dalam beberapa hari terakhir ini, jalur jalan Trans Larantuka-Maumere yang melintasi Desa Dulipali, Desa Nobo di Kecamatan Ile Bura serta Desa Klatonlo, Hokeng Jaya, dan Desa Boru di Kecamatan Wulanggitang berada dalam radius 4 KM dari puncak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, kendaraan umum dan pribadi, baik roda dua maupun roda empat ‘cuek’ alias bebas lalu lalang di jalur yang dilarang itu.

Dilarang Masuk Radius 4 KM Puncak Erupsi Lewotobi, Kendaraan Umum dan Pribadi ‘Cuek’ Lalu-lalang Trans Larantuka-Maumere. Gambar diambil di Pertigaan Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024). (foto: wentho eliando)

Sebagaimana diketahui, jalur jalan Trans Larantuka-Maumere yang melintasi desa-desa terdampak langsung dan radius 4 KM atau zona bahaya itu hanya boleh dilalui kendaraan Tim SAR, Ambulance, Kendaraan Logistik, Kendaraan BBM, dan Kendaraan Operasional Penanganan Bencana Erupsi Lewotobi Laki-laki.

Baca Juga :  Rivalitas Perse dan Persami Berakhir dengan Kemenangan Anak-Anak Nian Tana

Sementara lalu lintas Trans Larantuka-Maumere dialihkan ke jalan alternatif melalui Pantai Utara dari Pertigaan Wairunu, Kecamatan Titehena dan akan keluar di Pertigaan Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, dan sebaliknya.

Seperti disaksikan Florespos.net, Rabu (20/11/2024) sejak pagi hingga malam, tepatnya di pertigaan Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, ada begitu banyak kendaraan umum, angkutan (bus) penumpang antara kabupaten dan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat bebas lalu lalang di jalur jalan yang dilarang tersebut.

Dilarang Masuk Radius 4 KM Puncak Erupsi Lewotobi, Kendaraan Umum dan Pribadi ‘Cuek’ Lalu-lalang Trans Larantuka-Maumere. Gambar diambil di Pertigaan Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024). (foto: wentho eliando)

Di pertigaan Nobo tersebut, terdapat sebuah baliho besar dengan tulisan “Anda Berada di Radius 4 KM Gunung Lewotobi Laki-laki—Dilarang Masuk” dilengkapi peta kebencanaan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca Juga :  Umat Stasi Mayos Rianglaka-Solor "Gugur Gunung" Slof  Gereja Baru

“Sudah beberapa hari ini, kendaraan umum lewat di jalan ini pak. Jadi kami juga ikut karena mau ke Maumere, Kabupaten Sikka. Lewat Pantura terlalu jauh dan jalan sempit,” kata sejumlah pengendaran roda dua dan roda empat yang melintas di pertigaan Nobo, Rabu sore, sambil terus melajukan kendaraannya.

Ketika Florespos.net berada di Pertigaan Nobo, Gunung Lewotobi Laki-laki sedang erupsi dan terdengar suara gemuruh yang begitu kuat. Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki tidak terlihat dengan jelas, karena sedang tertutup kabut.

Pos Pengalihan Jalan di Pertigaan Wairunu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Gambar diambil di Pertigaan Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Rabu (20/11/2024). (foto: wentho eliando)

Selain itu, di lokasi pertigaan tersebut juga tidak ada petugas lalu lintas atau aparat lainnya yang memantau dan melakukan pengawasan terhadap lalu lintas kendaraan tersebut.

Kondisi yang sama, juga tampak di Pertigaan Wairunu. Pertigaan Wairunu merupakan jalur atau titik Pengalihan Lalu Lintas Kendaraan di wilayah Kabupaten Flores Timur, meski ada Pos Lalu Lintas, namun tidak ada petugas yang mengatur dan mengawasi lalu lintas kendaraan.

Informasi yang diperoleh Florespos.net, Rabu malam dari Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, di Pertigaan Nebe melintas jalur Pantai Utara, selama beberapa hari terakhir ini, juga tidak ada petugas atau aparat di Pos Pengalihan Lalu Lintas yang bertugas mengatur dan mengawasi lalu lintas kendaraan. *

Penulis : Wentho Eliando

Editor : Wall Abulat

Berita Terkait

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres
Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar
Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda
Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track
BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat
PS Malaka Tiba di Ende, Ini Daftar Tim yang Ikut ETMC XXXIV Ende
Penataan Parkir di Kota Kupang
Efisiensi, ASN Manggarai Barat Akan Bekerja dari Rumah
Berita ini 403 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 10:39 WITA

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres

Kamis, 6 November 2025 - 23:58 WITA

Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar

Kamis, 6 November 2025 - 21:53 WITA

Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda

Kamis, 6 November 2025 - 19:51 WITA

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 November 2025 - 18:31 WITA

BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 Nov 2025 - 19:51 WITA