LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KP2) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT terus memberdayakan nelayan setempat demi kesejahteraan. Potensi sumber daya alamnya menjanjikan, lautan luas.
Kepala Dinas KP2 Mabar, Fatinci Reynilda, mengatakan, pihaknya selama ini terus mensosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan alat tangkap ramah lingkungan. Tahun 2024 Dinas KP2 Mabar bantu 6 unit ketinting buat 1 kelompok nelayan, sumber dana APBD Mabar 2024. Total nelayan Mabar 3.065.
Kadis Fatinci Reynilda yang akrab disapa In tersebut mengungkap itu kepada media ini di Labuan Bajo belum lama berselang.
Selain itu, kata dia, Dinas KP2 juga terus mengedukasi kelompok nelayan tentang pengelolaan hasil perikanan. Antara lain membuat abon ikan, sambal ikan dan bakso ikan. Produk kelompok-kelompok nelayan binaan Dinas KP2 Mabar itu telah menjadi prodak Labuan Bajo, oleh-oleh khas Labuan Bajo.
Kelompok ini bagian dari UMKM nelayan bersertifikat. Abon ikan, bakso ikan dan prodak terkait lainnya, selain dipasarkan di daerah juga bisa dijual keluar negeri melalu online.
Berikut terkait budidaya, Dinas KP2 terus mendorong masyarakat di desa-desa di pedalaman Mabar, jauh dari laut, agar memanfaatkan pekarangan rumah buat bak ikan-pelihara ikan, seperti ikan nila, lele dan lain-lain, di antaranya untuk gizi keluarga, bisa keluar/kurangi resiko stunting. Namun masih sebatas konsumsi keluarga, belum berorientasi bisnis.
Masih Kadis In, pihaknya mencatat bahwa kelompok budidaya ada 104 dan semuanya masih pemula, belum naik kelas ke madia. Untuk jadi madia ada evaluasi oleh Dinas KP2 Mabar, evaluasi tiap tahun.
“Kelompok pemula modal belum ada, masih bantuan pemerintah. Mereka belum mandiri, belum berorentasi bisnis, masih sangat bergantung bantuan pemerintah, ” ujar Kadis In.
Kemudian untuk yang perikanan pengelola pemasar ada 55, prodaknya bersetifikasi halal, ada logo. Kelompok binaan Dinas KP2 ini rata-rata masih kelompok pemula ini terus didorong supaya prodak yang mereka hasilkan disertifikasi, sertifikasi halal.
Sehubungan dengan perikanan tangkap, Dinas KP2 juga terus berupaya/mendorong membentuk kelompok usaha bersama (KUB). Dari 204 KUB, ada 7 yang sudah naik kelas, yaitu kelas madia.
Ketujuhnya tersebar di Desa Seraya Maranu (pulau Seraya Besar) dan di Desa Pasir Putih (pulau Mesa). Dua desa itu bagian dari Kecamatan Komodo. Lainnya masih pemula, belum orientasi bisnis.
Terkait pemberdayaan nelayan Mabar oleh Dinas KP2 Mabar sejauh ini sudah ada 25 UMKM. Sehubungan hal-hal di atas, Dinas KP2 Mabar hanya bantu urus ijin produksi, termasuk logo, sertifikat halal.
“BPOM menjadi kewenangan instansi lain. Mabar memiliki wilayah laut yang luas. Potensi sumber daya alam laut setempat juga menjanjikan, kaya beragam ikan dan hasil laut lainnya,” beber Kadis In.
Tambah Kadis In, terkait urusan nelayan, kelautan, dan perikanan, di Mabar tidak hanya Dinas KP2, ada juga Kantor Cabang Dinas (KCD) Perikanan Provinsi NTT, kantornya di Labuan Bajo. Juga ada petugas pengawasan keamanan laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, berkantor di Labuan Bajo. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wentho Eliando