LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pompanisasi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan debit air irigasi seluruh Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT, termasuk di persawahan Walang, Kecamatan Komodo.
Demikian Kepala Dinas (Kadis) Katahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar, Laurensius Halu, menanggapi FloresPos. Net di Labuan Bajo belum lama berselang.
Sebelumnya Hendrikus Handul, petani sawah Walang, kepada media ini di Labuan Bajo berkeluh kesah bahwa persawahan Walang kali ini hampir pasti gagal tanam karena kesulitan air. Persawahan Walang seluas kurang lebih 550 hektare (ha).
Kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar melalu Dinas Teknis segera mengatasi masalah ini. Sehingga petani setempat tidak terus dihantaui kekurangan pangan, khusus beras, baik untuk makan pun dijual mendapatkan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup keluarga, tidak terkecuali ongkos sekolah anak.
Menurut Kadis Halu, luas areal persawahan Walang tidak sampai 550 ha. Belakangan debit air di persawahan ini kecil. Mengatasi masalah ini pompanisasi.
“Inilah tujuan dari bantuan pompa air dan alsintan (alat dan mesin pertanian) lain dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI dua ribu dua puluh empat untuk Manggarai Barat,” ujar Kadis Halu.
Ditambahkan, persawahan di Mabar sekarang hampir tak ada masalah air karena Kementan RI banyak beri bantuan alsintan buat petani setempat di 2024, antara lain buat petani di persawahan Terang, Kecamatan Boleng.
Di persawahan Terang, pompa air ada yang dibantu oleh Pemerintah Pusat, termasuk Kementan RI, ada juga swadaya, petani setempt beli sendiri pompa air. Mereka sedot sendiri air di kali-kali di wilayah itu (Terang) untuk mengairi sawah-sawah mereka, ujar Kadis Halu.
Diwartakan media ini sebelumnya, Kementan RI beri 119 unit pompa air demi peningkatan indeks pertanaman di Manggarai Barat. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus